
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) bersama Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jatim menggelar bakti sosial (baksos) membagikan sembako kepada 300-an nelayan di Selat Madura pada, Kamis (14/8/2025).
Kegiatan bakti sosial itu melibatkan ratusan anggota Pramuka se Jatim, menggunakan KRI Surabaya 591 dan KRI Makassar 590 yang berangkat dari Dermaga Ujung Koarmada II.
Pantauan suarasurabaya.net, Khofifah turut membagikan paket sembako kepada 30 orang perwakilan nelayan di atas KRI Surabaya 591.
Sementara itu puluhan nelayan lainnya nampak berbondong-bondang menghampiri KRI Surabaya 591 menggunakan perahu. Pembagian bansos itu dilakukan melalui Sideramp KRI di tengah Selat Madura.
Arum Sabil Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim menjelaskan kegiatan sosial ini merupakan rangkaian Apel Peringatan Hari Pramuka ke-64.
Alasan Kwarda Jatim menggelar baksos di Selat Madura, kata Arum Sabil, hal ini merupakan agenda edukasi kebangsaan dan pelayaran keliling laut bagi peserta didik Pramuka.
Selain itu, Arum Sabil menyebut bahwa kegiatan ini juga untuk memperkenalkan kehidupan laut kepada generasi muda dengan memberi pengalaman menumpangi kapal perang.
“Beberapa tahun lalu kita gelar di darat, seperti di Grahadi. Hari ini kita ajak anak-anak naik kapal perang, supaya mereka mengenal bahwa lautan kita jauh lebih luas dari daratan,” ujar Arum Sabil.
Menurut Arum Sabil, laut bukan hanya soal geografis, tapi sebuah identitas dan masa depan bangsa. Ia menegaskan pentingnya mengenalkan kehidupan dan potensi laut kepada anak-anak supaya di masa depan mereka tidak menjadi bagian dari kerusakan ekosistem.
“Ada kehidupan, ada sumber penghidupan dari lautan ini. Karena itu, anak-anak harus jadi bagian dari solusi, bukan malah jadi bagian dari polusi,” tegas Arum.
Di sisi lain Edi Santoso salah satu nelayan asal Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya mengaku tak bisa melaut selama dua hari ini akibat cuaca buruk sehingga tidak dapat penghasilan apapun.
Dengan mendapat bantuan baksos hari ini ia bersyukur karena tengah mengalami kondisi kesulitan ekonomi. Edi juga berharap untuk ke depannya supaya pemerintah juga lebih memperhatikan nasib para nelayan.
“Iya alhamdulillah bersyukur, karena dua hari ini enggak bisa melaut karena anginnya kencang. Di baksos ini kan juga ada sembako jadi ya alhamdulillah, ke depannya saya berharap nelayan lebih diperhatikan lagi,” tuturnya.(wld/bil/ham)