Selasa, 19 Agustus 2025

Ratusan Warga Ikut Ruwatan Negara di Situs Bung Karno Kediri

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Kegiatan Ruwatan Negara digelar di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri atau dikenal dengan Situs Bung Karno Kediri di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (18/8/2025). Foto:Antara/ Asmaul

Ratusan warga dari berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim) mengikuti ruwatan negara yang diadakan di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri atau dikenal dengan Situs Bung Karno Kediri di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

Sukarno Kediri Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada menyampaikan acara ini sengaja diadakan sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan bangsa ini.

“Ruwatan negara ini dalam rangka mensyukuri berdirinya negara ini. Dengan syukur maka Allah menjadikan negara ini baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur ,” katanya di Kediri, Senin (18/8/2025), dilansir dari Antara.

Kegiatan ruwatan negara ini, selanjutnya, diikuti berbagai kelompok masyarakat dari berbagai daerah.

Dalam acara ini digelar berbagai acara yakni kirab budaya hingga doa lintas agama yang dipimpin oleh para pemimpin agama serta penganut kepercayaan, serta pentas wayang Mbah Gandrung.

Pihaknya berharap dalam ruwatan negara ini Indonesia bisa menjadi mercusuar perdamaian dunia. Dari hasil analisa, kemungkinan akan terjadi perang nuklir dan Indonesia merupakan perlintasan dunia, sehingga tidak bisa tinggal diam.

“Untuk itu melalui ruwatan negara, kami berharap Indonesia bisa menjadi mercusuar perdamaian dunia,” kata dia.

Ia menambahkan secara prediksi tampaknya mustahil Indonesia bisa menjadi mercusuar perdamaian dunia, namun bagi bangsa Indonesia yang percaya pada Tuhan, bahwa kekuatan terbesar itu adalah kekuatan berkat rahmat Allah dan ini juga diakui dalam UUD 1945 hal itu bukan tidak mungkin.

Jadi, kekuatan Tuhan adalah kekuatan Maha Kuasa. Artinya dalam ruwatan ini kami dari lintas agama, lintas budaya, lintas suku, kami berdoa sesuai keyakinan agama dan keyakinan masing-masing mohon kepada Tuhan untuk menjaga bangsa ini, jaga NKRI. Bukan hanya selamat tapi Indonesia kami yakini mampu jadi mercusuar perdamaian dunia, kata dia.

Selain itu dalam kesempatan itu juga mengajukan aspirasi. Sesuai dengan sejarah kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17 Agustus. Sehari setelahnya, 18 Agustus mendirikan sebuah negara, dengan Bung Karno (Soekarno) diangkat menjadi Presiden, disahkannya Pancasila, UUD 1945 hingga kemudian terbentuk delapan wilayah gubernur di Indonesia.

Pihaknya menyuarakan agar 18 Agustus ditetapkan sebagai hari berdirinya NKRI. Untuk Hari Kemerdekaan Indonesia sudah dilakukan dan saat ini yang belum menetapkan hari jadi NKRI.

“Kami membuat petisi. Usulan untuk menetapkan 17 Agustus hari kemerdekaan Indonesia sudah dilakukan, tinggal satu lagi 18 Agustus berdirinya NKRI,” kata dia.

Situs Ndalem Pojok yang berada di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, mengungkap jejak masa kecil Presiden pertama Indonesia, Sokarno .

Dalam sejarahnya situs ini menjadi Saksi perjalanan hidup Presiden Soekarno pada masa kecil. Kini situs ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang menyimpan banyak kisah masa kecil Bung Karno. (ant/mas/iss/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 19 Agustus 2025
28o
Kurs