Kamis, 21 Agustus 2025

Mahasiswa ITS Surabaya Ciptakan Robot Pendeteksi Sumbatan di Gorong-Gorong

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
RoBoGo, Robot mendeteksi kondisi di dalam gorong-gorong, menggunakan sensor. Foto: Dimas Tri Agung Mg suarasurabaya.net

Mahasiswa Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan prototype robot pendeteksi sumbatan yang ada di gorong-gorong bernama RoBoGo.

Karya mahasiswa itu dipamerkan dalam Computer Engineering Expo 2025 milik Departemen Teknik Komputer ITS, pada Kamis (21/8/2025). Acara rutin setiap semester ini diketahui menampilkan berbagai karya inovatif mahasiswa, mulai dari proyek telematika, tugas akhir di bidang multimedia, Internet of Things, hingga robotika.

Zhafararullah Ahmad mahasiswa perwakilan dari tim RoBoGo mengatakan bahwa robot ciptaan timnya itu mampu mendeteksi kondisi di dalam gorong-gorong, menggunakan sensor.

Saat bekerja di dalam gorong-gorong, robot itu akan dilengkapi kamera yang mampu menampilkan tayangan streaming yang dapat diakses oleh pengguna. Selain itu, robot tersebut akan dilengkapi sensor ultrasonic obstacle detection yang akan mendeteksi adanya penyumbatan di gorong-gorong.

“Dari sensor ultrasonic tersebut akan diketahui, berapa jarak robot ini ke halangan (sumbatan) di depannya, ada halangan atau tidak. Jadi kalau misalnya kita set di sini itu sekitar 30 cm. Jadi kalau di 30 cm ke depan itu ada halangan maka akan diberitahu, ‘oh, ini ada obstacle‘. Kalau status clear berarti tidak ada obstacle,” jelasnya kepada suarasurabaya.net.

Selain itu, kata Zhafararullah, karena sifat gorong-gorong panjang dan tertutup, robotnya ciptaannya bisa memberitahukan posisinya.

“Misal menghadap ke timur atau menghadap ke barat, robot ini juga bisa memberitahu koordinatnya. Misalnya robot ini itu sudah berada empat meter dari titik awal. Jadi patokannya itu adalah titik awal robot ini ditaruh,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Diah Puspito Wulandari Sekretaris Departemen Teknik Komputer ITS menjelaskan bahwa expo ini tidak hanya menjadi ajang pameran hasil karya mahasiswa, tetapi juga wadah pembelajaran lintas angkatan dan sarana promosi Departemen.

“Acara ini menjadi ajang diseminasi bagi mahasiswa untuk berlatih menyampaikan solusi yang mereka kembangkan untuk menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. Selain itu, mahasiswa baru bisa mengenal lebih jauh proyek kakak-kakaknya, selain itu kami juga mengundang sekolah-sekolah di Surabaya” terang Diah.

Pameran inovasi alat pendeteksi pelanganran dalam berlalu lintas yang di pamerkan di Tower 2, ITS Surabaya, Kamis(21/82025) Foto: Dimas Tri Agung Mg suarasurabaya.net

Adapun selain robot robot pendeteksi sumbatan gorong-gorong, Diah Puspito juga menjelaskan masih banyak karya mahasiswa lain yang tak kalah inovatif, di antaranya sistem pendeteksi pencurian motor.

Sistem pendeteksi pelanggaran lalu lintas, hingga kursi roda pintar yang dapat dikendalikan menggunakan gestur kepala maupun tangan untuk membantu penyandang disabilitas.

Dian menambahkan, ke depan pihaknya berharap expo dapat semakin melibatkan perwakilan industri untuk memberikan masukan terhadap ide-ide mahasiswa.

“Ide boleh ideal, tapi agar bisa diterapkan di lapangan, perlu validasi dari industri. Dengan begitu, hasilnya bisa aplikatif dan bermanfaat nyata,” ujarnya.

Melalui Computer Engineering Expo 2025, Diah mengatakan bahwa ITS menegaskan komitmennya untuk melahirkan inovasi teknologi yang tidak hanya menjawab kebutuhan akademis, tetapi juga tantangan nyata di masyarakat. (mas/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 21 Agustus 2025
28o
Kurs