Cara Melaporkan Kekerasan ke SAPA 129, Bantuan Gratis dan Bersifat Rahasia

Arifah Fauzi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak masyarakat untuk berani melaporkan tindak kekerasan. Dia juga mendorong aparat agar bertindak cepat, profesional, dan berpihak kepada korban.

“Saya mengingatkan dan mengajak seluruh pihak jika mendengar, melihat, atau bahkan mengalami kekerasan, segera melaporkan,” ujarnya pada Kamis (21/8/2025).

Menteri PPPA menegaskan tidak boleh ada lagi korban yang terabaikan. Tidak boleh ada lagi pelaku yang bebas berkeliaran tanpa proses hukum yang adil. Kekerasan seksual terhadap anak adalah kejahatan luar biasa dan harus ditindak secara luar biasa pula.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memastikan perempuan korban kekerasan dapat mengakses layanan bantuan yang dibutuhkan. Melalui pusat panggilan SAPA 129 atau WhatsApp 08111-129-129, korban bisa melaporkan tindak kekerasan. Layanan bantuan gratis dan bersifat rahasia sehingga keamanan korban terlindungi.

Selain itu, pengaduan juga bisa dilakukan melalui laman Lapor SAPA. Korban cukup menjelaskan kondisi yang dialami, melampirkan bukti, lalu petugas akan menindaklanjuti laporan dan menentukan layanan yang sesuai, mulai dari pendampingan kesehatan, bantuan hukum, hingga rehabilitasi sosial.

Sepanjang 2024, KemenPPPA telah memberikan 14.596 layanan bantuan dengan rincian antara lain 7.363 layanan kesehatan, 3.905 bantuan hukum, dan 1.440 penegakan hukum. Korban juga bisa mendapat lebih dari satu jenis layanan.

Adapun bentuk kekerasan yang dapat diadukan meliputi kekerasan fisik, mental, seksual, serta bentuk lainnya.

Data KemenPPPA mencatat, terdapat 26.161 pengaduan pada 2023, meningkat menjadi 27.658 pada 2024, sementara hingga 22 Agustus 2025 sudah masuk 16.575 pengaduan.(iss)