
Universitas Ciputra (UC) Surabaya membekali mahasiswa baru (maba) dengan pengetahuan bisnis yang memperhatikan lingkungan dan memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), dalam Orientation Week (O-Week) di Ciputra Hall, Surabaya, Senin (25/8/2025).
Trianggoro Wiradinata Vice Rector for Student Affairs, Employability and Industry Collaboration UC Surabaya mengatakan, seiring dengan majunya teknologi, mahasiswa baru harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Namun, ia menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam penggunaan teknologi, termasuk AI.
“Boleh menggunakan AI tapi mahasiswa harus menguasai tugasnya, memahami struktur, dan bisa menyampaikan kembali apa yang dikerjakan,” katanya.
Kebijaksanaan dalam menggunakan AI, kata dia, diharapkan bisa membantu mahasiswa ketika lulus dan terjun ke dunia kerja nanti.
“Jadi, bagaimana AI itu bisa membantu bisnis mereka. AI adalah salah satu tools teknologi untuk mempercepat pekerjaan, itu bagaimana ketika mereka lulus bisa mempercepat pekerjaan,” ucapnya.
Novi Rosita Head of Student Affairs UC Surabaya menambahkan, bahwa selain menekankan pentingnya edukasi teknologi AI, O-Week UC Surabaya juga mengajak mahasiswa peduli lingkungan.
“Ada pilah sampah, dan ini konsisten dari tahun lalu, tapi yang sekarang lebih masif. Kemarin, kita total menghasilkan 100 kg lebih waste yang kita pilah,” ucapnya.
Lebih lanjut, UC Surabaya juga menjalin kerja sama dengan Garda Pangan untuk mengatasi makanan-makanan yang tidak termakan, untuk disumbangkan ke mereka yang lebih membutuhkan.
“Kan ada orang yang suka makanan ini, tapi tidak suka itu, kemudian tidak dimakan. Nah, itu kita kerja sama dengan Garda Pangan untuk menyumbangkan makanan,” ujarnya.
Sementara itu, Cinta Laura artis yang menjadi pengisi seminar dalam O-Week UC Surabaya menekankan pentingnya kesadaran sosial dalam dunia kewirausahaan.
“Kalau bisnis hanya membuat yang kaya makin kaya, lalu yang miskin makin miskin, apa gunanya? Impact is everything, dan itu dimulai dari anak muda,” ujarnya.
Ia menekankan, jurang kesenjangan sosial dan ekonomi yang kian melebar harus menjadi keresahan bagi generasi muda. Menurutnya, bisnis yang lahir dari keresahan sosial justru berpotensi menjadi solusi nyata bagi bangsa.
Cinta berharap mahasiswa UC mampu menjadi generasi pemimpin masa depan yang membangun bisnis bukan sekadar untuk keuntungan pribadi, tetapi juga memberi solusi atas masalah bangsa.
“Banyak dari mahasiswa di sini sangat beruntung karena bisa kuliah di UC dengan fasilitas dan kesempatan luar biasa. Tapi kita jangan lupa, hidup kita tidak merepresentasikan kehidupan masyarakat Indonesia secara umum. Sebagai calon entrepreneur, mindset dan karakter itu penting supaya bisnis yang dibangun bisa membawa dampak, bukan hanya profit,” pungkasnya. (ris/saf/ipg)