
Rusia dikabarkan berhasil menyelesaikan uji pra-klinis vaksin kanker dengan hasil menjanjikan, terbukti aman, sekaligus memiliki tingkat efektivitas tinggi.
Hal tersebut diumumkan oleh Veronika Skvortsova, Kepala Badan Medis dan Biologi Federal Rusia (FMBA), dalam ajang Eastern Economic Forum (EEF) ke-10 di Vladivostok.
“Penelitian ini berlangsung selama beberapa tahun, dengan tiga tahun terakhir difokuskan pada studi pra-klinis wajib. Vaksin ini sekarang sudah siap digunakan, kami hanya menunggu persetujuan resmi,” kata Skvortsova seperti dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Sabtu (6/9/2025) waktu setempat.
Ia menegaskan, hasil pra-klinis menunjukkan bahwa vaksin aman digunakan bahkan dengan pemberian berulang, serta sangat efektif menekan perkembangan kanker.
Peneliti mencatat adanya penyusutan ukuran tumor dan perlambatan pertumbuhan antara 60 hingga 80 persen, tergantung karakteristik penyakit. Selain itu, vaksin juga terbukti mampu meningkatkan angka harapan hidup pasien.
Target awal penggunaan vaksin ini adalah untuk pengobatan kanker kolorektal. Namun, para peneliti juga mencatat kemajuan signifikan dalam pengembangan vaksin untuk glioblastoma serta beberapa jenis melanoma, termasuk melanoma okular, yang saat ini sudah berada pada tahap pengembangan lanjut.
Adapun terobosan baru ini disinyalir jadi harapan baru untuk para penderita kanker. Mengingat, penyakit ganas itu diketahui menjadi yang paling mematikan di bawah penyakit jantung dan stroke menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO). (bil/iss)