Sabtu, 13 September 2025

Ratusan Pelajar Perkuat Pengetahuan dan Kreativitas dalam Festival Literasi Sampoerna Academy

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ratusan pelajar mengikuti Festival Literasi hasil kolaborasi Sampoerna Academy Grand Pakuwon Surabaya dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Provinsi Jawa Timur di Sampoerna Academy Grand Pakuwon Surabaya, pada Jumat (12/9/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Ratusan pelajar memperkuat pengetahuan dan kreativitas dalam Festival Literasi bertajuk “Read Today, Lead Tomorrow” hasil kolaborasi Sampoerna Academy Grand Pakuwon Surabaya dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Provinsi Jawa Timur.

Mary Jane Daggao Luyon Fajardo, Kepala Sekolah Sampoerna Academy Grand Pakuwon Surabaya mengatakan, festival tersebut menjadi ruang interaktif bagi siswa, guru, orang tua, dan masyarakat untuk memperkuat budaya literasi sekaligus menghadapi tantangan era digital.

“Literasi hari ini adalah bekal untuk masa depan. Teknologi sudah menjadi bagian dari keseharian anak-anak kita, sehingga tantangannya adalah bagaimana menanamkan literasi digital agar mereka mampu menggunakan teknologi dengan bijak sekaligus melindungi diri,” katanya, pada Jumat (12/9/2025).

MJ, sapaanya, mengatakan bahwa literasi bukan lagi sekadar soal membaca buku, tetapi juga keterampilan menghadapi perkembangan teknologi.

Kolaborasi antara sekolah dan orang tua menurutnya, jadi kunci agar hasil pembelajaran selama festival menjadi maksimal, lahir pribadi-pribadi yang unggul dan bermutu.

Muhamad Arif Widodo Plt Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi Jawa Timur mengatakan, Festival Literasi 2025 ini adalah kampanye yang baik bagi masyarakat, karena melibatkan banyak pihak, dari pelajar, orang tua hingga sekolah.

“Literasi itu bukan hanya membaca buku di perpustakaan, tetapi bisa menjadi kegiatan menyenangkan, kreatif, dan membangun kebersamaan,” ucapnya.

Ia berharap kolaborasi itu bisa terus berlanjut, termasuk dalam program mendongeng atau kegiatan literasi di sekolah-sekolah.

Arum Karisma Nadya Lakshita Penanggung Jawab Perpustakaan Sampoerna Academy Grand Pakuwon Surabaya, menekankan pentingnya memberi ruang kreativitas bagi siswa melalui lomba dan inovasi perpustakaan.

“Untuk siswa SD, kami mengadakan lomba pembuatan digital book, sedangkan untuk SMP dan SMA ada lomba short story serta desain sampul buku dengan AI,” ujarnya.

Ia mengatakan, penggunaan AI diajarkan agar anak-anak memahami bahwa AI hanyalah alat, sementara penulis sejati tetaplah mereka sendiri.

Selain itu, pihaknya juga menggelar book bazaar dan book donation agar budaya berbagi dan kepedulian semakin kuat dalam Festival Literasi tahun ini.

Lebih lanjut, perpustakaan juga menghadirkan layanan inovatif yang memudahkan siswa, yakni dengan adanya layanan library drive-thru, yang memudahkan pelajar dalam memesan buku lewat katalog online dari rumah dan mengambilnya di sekolah.

“Kami juga bekerja sama dengan vendor e-book sehingga siswa dapat membaca secara digital di mana saja. Dengan cara ini, literasi bisa lebih dekat dengan keseharian mereka, baik lewat buku fisik maupun digital,” tambahnya.

Sementara itu, E. L. Sajogo perwakilan orang tua siswa menyambut baik Festival Literasi.  Ia mengatakan, kegiatan itu bagus untuk membiasakan anaknya membaca sejak kecil.

“Saya pribadi adalah seorang pembaca, membaca sudah menjadi bagian hidup saya. Karena itu, Festival Literasi ini sangat bermanfaat untuk menyalurkan minat mereka dan memperkuat kebiasaan membaca,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 13 September 2025
26o
Kurs