
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) menyatakan Xi Jinping Presiden China telah menyetujui kesepakatan terkait TikTok. Perjanjian itu memungkinkan platform video pendek tersebut dikelola oleh konsorsium investor asal AS.
“Pembicaraan melalui telepon berlangsung sangat baik, kami akan berbicara lagi, dan saya mengapresiasi persetujuan TikTok,” kata Trump melalui akun Truth Social miliknya.
Dia menyebut kesepakatan itu menjadi salah satu poin yang disetujui dalam pembicaraan telepon dengan Xi.
Dilansir TechCrunch, Sabtu (20/9/2025) waktu setempat, ByteDance, perusahaan induk TikTok juga mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka menegaskan komitmennya untuk menjamin aplikasi tetap tersedia bagi pengguna di Amerika Serikat melalui entitas baru bernama TikTok U.S.
“ByteDance akan bekerja sesuai hukum yang berlaku untuk memastikan TikTok tetap tersedia bagi pengguna AS melalui TikTok U.S,” tulis perusahaan di situs resminya.
Meski detail kesepakatan belum diungkap, kedua negara diketahui sedang mencari solusi untuk menyelamatkan bisnis TikTok di AS.
Aplikasi itu sebelumnya dilarang pada Januari lalu atas alasan keamanan nasional. Namun, larangan tersebut sempat ditangguhkan beberapa kali oleh pemerintahan Trump setelah mendapat penolakan dari konsumen dan konten kreator.
Pekan ini, Trump memberi isyarat di media sosialnya bahwa kesepakatan telah tercapai dan pihak pembeli akan segera diumumkan.
Menurut laporan The Wall Street Journal, investor asal AS seperti Oracle, Silver Lake, dan Andreessen Horowitz akan memegang 80 persen saham TikTok US. Sementara sisanya tetap dimiliki pemegang saham asal China.
Dewan direksi entitas baru itu juga akan didominasi orang Amerika, dengan satu kursi khusus disediakan untuk perwakilan pemerintah AS.(bil/rid)