Minggu, 21 September 2025

Studi Ungkap Karotenoid Bisa Turunkan Risiko Alzheimer, Ini Makanan yang Disarankan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
ilustrasi-demensia-alzheimer Ilustrasi demensia alzheimer. Foto: Pexels

Sebuah studi dari Sekolah Kedokteran Carilion Virginia Tech, yang diterbitkan pada 2023, mengungkapkan bahwa karotenoid—sejenis zat gizi mikro yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran—dapat berperan penting dalam kesehatan otak, terutama dalam menurunkan risiko penyakit Alzheimer.

Dilansir dari Health, Studi ini melibatkan analisis karotenoid pada otak penderita Alzheimer yang sudah terkonfirmasi. Penelitian sebelumnya, seperti Proyek Memori dan Penuaan Rush yang dilakukan pada 2012, juga menunjukkan hubungan positif antara konsumsi karotenoid dengan risiko lebih rendah terkena Alzheimer.

Karotenoid yang dianalisis dalam penelitian tersebut meliputi beta-karoten, lutein, zeaxanthin, likopen, dan alfa-tokoferol (vitamin E). Hasilnya menunjukkan bahwa kadar karotenoid di otak penderita Alzheimer cenderung lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak mengidap penyakit ini.

C. Kathleen Dorey salah satu peneliti menyatakan, penurunan kadar karotenoid ini dapat memperburuk kerusakan pada otak.

“Karotenoid dapat membantu melindungi otak dari kerusakan akibat metabolisme normal, dan pola makan kaya karotenoid seperti lutein, zeaxanthin, dan likopen dapat mendukung kesehatan otak,” jelasnya.

Untuk mendapatkan manfaat karotenoid, kita disarankan untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran.

Meskipun di Amerika Serikat hanya 1 dari 10 orang yang memenuhi kebutuhan sayuran harian, studi ini menunjukkan pentingnya menambah jumlah sayuran dalam diet kita.

Karotenoid seperti lutein, zeaxanthin, dan likopen ditemukan dalam berbagai jenis makanan yang mudah ditemukan di pasar.

Berikut beberapa makanan yang kaya akan karotenoid:

– Likopen: Tomat, semangka, jambu biji
– Zeaxanthin: Jagung kuning, kuning telur, paprika oranye
– Lutein: Selada air, kuning telur, kiwi, pistachio
– Vitamin E: Biji bunga matahari, labu, kacang tanah

Peran Diet dalam Kesehatan Otak
Penyakit Alzheimer mempengaruhi lebih dari 6,5 juta orang di Amerika Serikat, dengan sebagian besar penderita berusia di atas 75 tahun.

Selain faktor genetik, faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan pola tidur juga dapat mempengaruhi perkembangan penyakit ini.

Oleh karena itu, pola makan yang sehat menjadi kunci penting dalam mencegah dan mengelola Alzheimer.

Pedoman Diet untuk Orang Amerika menyarankan konsumsi setidaknya tiga porsi sayuran dan dua porsi buah setiap hari.

Roxana Ehsani ahli gizi terdaftar menyarankan, untuk mengonsumsi berbagai jenis sayuran. “Setiap jenis sayuran memiliki profil gizi yang berbeda dan menawarkan manfaat kesehatan yang berbeda pula,” ujarnya.

Dengan pola makan yang sehat, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan menjaga fungsi otak agar tetap optimal seiring bertambahnya usia. (saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Minggu, 21 September 2025
28o
Kurs