TikTok Akan Dijalankan di AS, Kesepakatan Selesai dan Menunggu Tanda Tangan

Karoline Leavitt Sekretaris Pers Gedung Putih mengungkapkan bahwa sebuah kesepakatan potensial terkait operasional TikTok di Amerika Serikat telah tercapai, meskipun belum ditandatangani.

Menurut Leavitt, kesepakatan ini akan membuat TikTok dioperasikan di bawah kepemilikan mayoritas Amerika, dengan kontrol yang lebih besar atas aplikasi tersebut.

Leavitt menyebutkan bahwa warga Amerika akan mengendalikan enam dari tujuh kursi di dewan TikTok yang telah direstrukturisasi. Selain itu, algoritma yang digunakan oleh aplikasi video pendek ini juga akan berada di bawah kontrol AS.

“Semua detail telah disepakati, dan kita tinggal menunggu proses penandatanganan kesepakatan ini, yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan,” ujar Leavitt dilansir dari Techcrunch.

Laporan dari Bloomberg juga menyebutkan bahwa investor baru yang akan bergabung dengan TikTok dalam kesepakatan ini antara lain Oracle, Andreessen Horowitz, dan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake Management.

Oracle, dalam hal ini, akan bertanggung jawab atas aspek keamanan dan keselamatan aplikasi.

Di sisi lain, ByteDance, perusahaan asal China yang saat ini memiliki TikTok, diperkirakan akan mempertahankan kurang dari 20 persen saham dalam perusahaan tersebut.

Sebelumnya, Donald Trump Presiden AS telah beberapa kali memperpanjang batas waktu untuk TikTok, yang berisiko dilarang di AS jika tidak dijual kepada pemilik baru.

Trump juga mengungkapkan bahwa Xi Jinping Presiden China, telah memberikan persetujuan terhadap kesepakatan ini.

Dengan perubahan struktur kepemilikan ini, TikTok berharap dapat mengatasi kekhawatiran yang muncul terkait masalah keamanan data pengguna yang telah menjadi isu utama dalam hubungan AS dan China. (saf/ham)