Minggu, 21 September 2025

Satu Dosen Unusa Masuk Dua Persen Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Achmad Syafiuddin dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia yang dirilis Stanford University bekerjasama dengan Elsevier BV pada September 2025. Foto: Unusa

Achmad Syafiuddin dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mencatatkan prestasi internasional setelah masuk dalam daftar dua persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia yang dirilis Stanford University bekerjasama dengan Elsevier BV pada September 2025.

Dari 209 peneliti asal Indonesia yang masuk daftar tahun ini, dosen yang mengajar di Program Studi Kesehatan Masyarakat Unusa itu, menempati peringkat 17. Capaian itu bukan pertama kalinya, melainkan sudah lima tahun berturut-turut sejak 2021.

Syafiuddin menjadikan pesantren sebagai ruang utama kontribusi penelitiannya. Ia mendirikan Center for Environmental Health of Pesantren (CEHP) di Unusa, pusat riset pertama dan satu-satunya di Indonesia yang fokus pada masalah kesehatan lingkungan pesantren.

“Ilmu itu harus kembali ke masyarakat. Pesantren, sebagai bagian penting bangsa ini, berhak mendapatkan solusi atas masalah lingkungan yang mereka hadapi,” katanya, Minggu (21/9/2025).

Saat ini, Syafiuddin telah menulis 124 publikasi ilmiah terindeks Scopus dengan H-Index 30.

Capaian lainnya, yakni pada teknologi sederhana yang menghasilkan Unusa Incinerator dan Unusa Water. Hasil karyanya itu, berdampak nyata bagi puluhan ribu orang, serta menjadi solusi bagi pesantren dan masyarakat di berbagai daerah.

Unusa Incinerator merupakan alat pengolah sampah tanpa asap berbasis water spraying dan filtrasi. Alat tersebut, telah diterapkan di 3 provinsi dengan dampak pada 43.200 orang.

Sedangkan Unusa Water merupakan sistem filtrasi bertingkat yang berasal dari bahan alam dan mampu mengubah air kotor menjadi air layak minum dan sanitasi. Karya tersebut, telah dipasang di 10 provinsi dan menyediakan air bersih untuk 49.883 orang.

“Total kedua inovasi ini sudah membantu lebih dari 93 ribu orang di Indonesia,” ucapnya.

Achmad Jazidie Rektor Unusa mengatakan, kehadiran nama Syafiuddin di daftar 2 persen ilmuwan dunia telah menambah panjang daftar anak bangsa yang memberi kontribusi global dari Indonesia.

“Capaian Syafiuddin sebagai bukti bahwa kampus Unusa dalam usia yang relatif muda telah mampu melahirkan ilmuwan berkelas dunia dan berdampak,” ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini Syafiuddin dipercaya sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa dan diangkat sebagai Adjunct Professor di Saveetha Institute of Medical and Technical Sciences (SIMATS), India, sebuah kampus yang menduduki peringkat 26 dunia dalam QS World University Rankings tahun 2025. (ris/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Minggu, 21 September 2025
28o
Kurs