
Paus Leo XIV pada menunjukkan solidaritas Gereja Katolik dengan rakyat Gaza, dengan mengatakan “tidak ada masa depan berlandaskan kekerasan, pengungsian paksa, atau pembalasan dendam” di tengah meningkatnya serangan Israel di wilayah Palestina.
Berbicara seusai pembacaan doa Angelus di Lapangan Santo Petrus, Paus menggambarkan Gaza sebagai “tanah penuh penderitaan” dan mengatakan kepada ribuan umat yang hadir bahwa: “Seluruh gereja menyatakan solidaritasnya dengan saudara-saudari yang menderita di tanah yang penuh luka ini.”
Dilansir dari Antara pada Senin (22/9/2025), Paus menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan perdamaian, dengan menekankan: “Manusia membutuhkan perdamaian.”
Pernyataannya disampaikan setelah Israel meningkatkan serangan militernya di Gaza, dimana perang hampir dua tahun itu telah menewaskan sekitar 65.000 orang dengan situasi kemanusiaan yang semakin buruk.
Paus telah berulang kali menyerukan diakhirinya kekerasan di wilayah tersebut, mendesak dialog, rekonsiliasi, dan penghormatan terhadap martabat manusia sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi. (ant/fan/saf/ipg)