Selasa, 23 September 2025

Rupiah Menguat Dipengaruhi Kekhawatiran Terhadap Kebijakan Imigrasi Donald Trump

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa (23.9.2025) di Jakarta menguat sebesar 15 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.596 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.611 per dolar AS.

Lukman Leong analis mata uang Doo Financial Futures mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi kekhawatiran pasar terhadap kebijakan imigrasi yang dikeluarkan oleh Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS).

“Rupiah diperkirakan berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah terbebani oleh kekhawatiran kebijakan imigrasi Trump baru terkait pengenaan biaya 100 ribu dolar AS per tahun (sekitar Rp1,6 miliar) pada pekerja dengan visa H-1B,” katanya saat dikutip dari Antara, pada Selasa (23/9/2025).

Melansir Anadolu, Trump menandatangani proklamasi yang menuntut perusahaan membayar 100 ribu dolar AS per tahun untuk pekerja visa H-1B dengan tujuan mengekang penyalahgunaan sistem visa yang meluas. Hal tersebut, terutama untuk perusahaan yang menggunakan sistem visa dalam rangka menggantikan pekerja teknologi AS dengan tenaga kerja asing berbiaya rendah.

Ia mengatakan bahwa bagi Trump, penggantian pekerja Amerika dalam skala besar melalui penyalahgunaan program secara sistemik telah merusak keamanan ekonomi dan nasional dalam negeri.

Langkah tersebut merupakan upaya terbaru pemerintah untuk memperketat kontrol imigrasi dan dapat berdampak luas pada sektor-sektor yang sangat bergantung pada pemegang visa H-1B.

Visa H-1B adalah jenis visa non-imigran yang dikeluarkan oleh AS untuk pekerja asing yang memiliki keahlian khusus.

Program tersebut ditujukan untuk memungkinkan perusahaan di AS mempekerjakan tenaga kerja asing yang memiliki keterampilan tertentu yang tidak mudah didapatkan dari tenaga kerja lokal.

“Belum diketahui dampaknya akan seberapa besar namun paling tidak Asia terutama India dan China menyumbangkan hampir semua pekerja H-1B,” tuturnya.

Dolar AS juga tak mendapatkan dukungan sentimen positif dari sejumlah pidato pejabat Federal Reserve (The Fed) semalam yang memberikan sinyal beragam, sehingga berpotensi memberikan kontribusi terhadap penguatan rupiah.

“Dua (pernyataan pejabat The Fed) hawkish, dua dovish, dan satu netral,” ucapnya.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah diperkirakan berkisar Rp16.500-Rp16.650 per dolar AS. (ant/ris/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Selasa, 23 September 2025
36o
Kurs