Jumat, 26 September 2025

Nurul Arifin Apresiasi Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB yang Tegaskan Politik Bebas Aktif Indonesia

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Nurul Arifin anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar dalam Dialektika Demokrasi di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (25/9/2025). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Nurul Arifin anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar menilai kehadiran Prabowo Subianto Presiden pada Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi momen yang sangat penting bagi diplomasi Indonesia di tingkat internasional.

Nurul menilai pidato yang disampaikan Prabowo Presiden sebagai salah satu yang paling mengesankan dalam sejarah diplomasi Indonesia. Dengan penyampaian yang tegas, bahasa tubuh penuh percaya diri, serta isi yang kuat, pidato tersebut menunjukkan kapasitas kepemimpinan Presiden sebagai seorang negarawan.

“Pidato tersebut sangat powerful dan bisa dikategorikan sebagai salah satu yang terbaik untuk Indonesia. Ia menyatakan bahwa publik di dalam negeri merasa bangga, sementara negara-negara lain memberikan apresiasi yang tinggi, dibuktikan dengan tepuk tangan berdiri yang berlangsung lama,” kata Nurul dalam Dialektika Demokrasi di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Lebih lanjut, Nurul menegaskan bahwa isi pidato Prabowo Presiden menguatkan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif serta berlandaskan pada nilai-nilai konstitusional.

Salah satu hal penting yang disampaikan adalah sikap tegas Indonesia terkait isu Palestina dengan menyerukan solusi dua negara (two-state solution).

Nurul menjelaskan bahwa sikap tersebut mencerminkan politik bebas aktif Indonesia yang nyata. Prabowo Presiden menegaskan perlunya memperjuangkan kemerdekaan Palestina tanpa menimbulkan permusuhan baru, sesuai dengan semangat menolak penjajahan dan mendorong perdamaian abadi.

Selain itu, Nurul juga menilai gagasan Presiden mengenai penghargaan terhadap pluralisme, hak asasi manusia, dan multikulturalisme menunjukkan wajah demokrasi Indonesia yang inklusif.

“Dalam hal gestur, intonasi, dan isi, semuanya menunjukkan sosok seorang negarawan. Nilainya hampir sempurna, 9,9. Yang paling penting, Presiden berbicara tidak hanya sebagai perwakilan pemerintah, tapi juga mewakili suara rakyat Indonesia,” ujar Nurul.(faz/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Jumat, 26 September 2025
28o
Kurs