Jumat, 26 September 2025

Menhub: Inovasi Sertifikasi Nelayan untuk Keselamatan saat Berlayar di Laut

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Dudy Purwaghandy Menteri Perhubungan (Menhub) RI memberikan sambutan pada kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (25/9/2025). Foto: Antara

Dudy Purwaghandy Menteri Perhubungan (Menhub) RI mengatakan inovasi sertifikasi nelayan merupakan sebuah terobosan untuk keselamatan transportasi para nelayan saat berlayar di laut.

“Sertifikasi nelayan adalah bagian dari terobosan teknologi yang dapat membantu para nelayan untuk berlayar dengan lebih aman,” kata Dudy pada kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (24/9/2025).

Dilansir dari Antara, sertifikasi ini tentang penggunaan peralatan keselamatan yang wajib ada di kapal para nelayan saat berlayar.

“Menggunakan sistem teknologi yang dapat menghubungkan nelayan dengan pihak berwenang jika terjadi keadaan darurat, ini untuk keselamatan para nelayan,” kata Menhub.

Sebagai bagian dari transformasi layanan keselamatan berlayar, Kemenhub pun terus mengembangkan peran dan melakukan terobosan dalam penggunaan Information and Communication Technology (ICT) untuk melaksanakan E-Government.

Mengusung visi “Transportasi Maju Menuju Indonesia Emas 2045”, Kemenhub ingin memastikan bahwa setiap nelayan yang melaut dapat kembali ke rumah dengan selamat dan berkumpul dengan keluarga tercinta.

Oleh karena itu, Dudy Menhub menegaskan bahwa sertifikasi nelayan merupakan sebuah transformasi penerapan prosedur keselamatan, baik bagi operator kapal, petugas pelabuhan, maupun pengguna jasa transportasi laut.

Dalam meningkatkan keselamatan nelayan, Kemenhub pun melakukan transformasi dokumen status hukum kapal bagi nelayan berupa Pas Kecil yang sebelumnya berbentuk kertas menjadi kartu E-Pas Kecil yang berbasis digital dan dilengkapi dengan informasi tentang data kapal.

Pada kunjungan kerja ke Banjarmasin, Dudy Menhub pun menyerahkan 300 Kartu E-Pas Kecil bagi para nelayan sebagai komitmen dalam transformasi keselamatan berlayar, serta menerbitkan 500 Buku Pelaut Merah dan 165 sertifikat Surat Keterangan Kemampuan (SKK) Berlayar 30 mil dan 60 mil bagi para nelayan.

Dia menegaskan langkah ini sebagai penguatan infrastruktur dan sistem transportasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan untuk keselamatan pelayaran.

Menhub menekankan bahwa keselamatan pelayaran merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur maritim yang tidak hanya mengedepankan aspek teknis, tetapi juga memperhatikan aspek sumber daya manusia, regulasi, serta pemanfaatan teknologi yang dapat meningkatkan efektivitas dan ketepatan dalam setiap operasional di laut.

Ia pun menyoroti kondisi bahwa setiap hari para nelayan berlayar menghadapi berbagai risiko dan bahaya di laut, mulai dari cuaca buruk, risiko kecelakaan kapal, hingga kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

Ia menilai bahwa nelayan berperan besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan memajukan perekonomian maritim di Indonesia.

“Nelayan menjadi tulang punggung dalam penyediaan sumber daya alam dari laut. Namun di balik peran penting ini, kita tidak dapat mengabaikan tantangan besar yang dihadapi para nelayan, terutama terkait dengan keselamatan pelayaran,” demikian Dudy Menhub.(ant/dis/wld/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Jumat, 26 September 2025
28o
Kurs