
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelar Job Fair Inklusif 2025 bertajuk “Merdeka Berkarir: Find Your Bright Future” di Dyandra Convention Center Surabaya pada 30 September hingga 1 Oktober 2025.
Gelaran ini melibatkan 67 perusahaan dengan total 5.589 lowongan kerja yang menjadi upaya strategis Pemprov Jatim untuk menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
Job fair yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim dalam rangka menyambut HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur ini secara khusus mengusung semangat inklusif.
Pada bursa kerja kali ini, total ada 5.589 lowongan yang tersedia, terdiri dari 3.894 lowongan dalam negeri, 1.848 lowongan luar negeri, dan 163 lowongan khusus bagi penyandang disabilitas.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengapresiasi kemitraan dengan dunia usaha dan industri (DUDIKA) yang telah menyediakan ribuan lapangan kerja.
Dia berharap job fair ini bukan hanya mempertemukan antara keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan, tetapi juga menciptakan kesesuaian yang linear dengan kecenderungan pencari kerja, termasuk mempertimbangkan faktor kedekatan dengan keluarga, terutama bagi perempuan yang sudah berkeluarga.
“Di bidang apa dan di mana itu penting untuk mereka putuskan. Terutama bagi perempuan yang sudah berkeluarga,” ujar Gubernur Jatim.
Khofifah Indar Parawansa menambahkan, Job Fair Inklusif 2025 merupakan respons nyata Pemprov Jatim terhadap maraknya isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melanda masyarakat.
“Ini adalah bagian dari cara kita menjawab kebutuhan masyarakat. Kita mendengar di sana ada PHK, di sana ada PHK, di sana ada PHK,” ungkap Khofifah.
Khofifah juga menekankan bahwa pencarian kerja tidak hanya berhenti pada kesesuaian antara keterampilan (skill) pelamar dengan kebutuhan perusahaan, tetapi juga harus linear dengan kecenderungan dan kondisi masing-masing pencari kerja.
“Bukan hanya kesesuaian antara skill yang dimiliki dengan kebutuhan tenaga kerja, tetapi juga linear dengan masing-masing pencari kerja,” tegasnya.
Khofifah mencontohkan, pertimbangan lokasi kerja menjadi krusial, terutama bagi pencari kerja perempuan yang sudah berkeluarga.
“Di bidang apa dan di mana itu penting untuk mereka putuskan. Terutama bagi perempuan yang sudah berkeluarga. Karena mereka tidak mudah meninggalkan anggota keluarganya jikalau tempat bekerja yang tersedia relatif jauh dari keluarga,” jelas Khofifah.
Sementara itu, Sigit Priyanto Kepala Disnakertrans Jatim menjelaskan bahwa tema “Merdeka Berkarir” bertujuan memberikan ruang kebebasan bagi setiap orang, tanpa terkecuali, untuk mengakses peluang kerja sesuai minat, bakat, dan kreativitas, baik di sektor formal maupun informal.
“Job Fair ini dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Timur,” ujar Sigit.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, pada Februari 2025 tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,61 persen atau turun 0,13 persen poin dibandingkan Februari 2024. Kemudian, sebanyak 8,61 juta orang (36,09 persen) bekerja pada kegiatan formal, turun sebesar 0,79 persen poin dibanding Februari 2024.
Sementara itu, persentase setengah pengangguran di Jatim naik sebesar 0,12 persen poin, sedangkan pekerja paruh waktu turun 0,15 persen poin dibandingkan Februari 2024.
Harapannya, tingkat pengangguran terbuka di Jatim dapat terus ditekan melalui job fair inklusif ini. Ribuan lowongan yang disediakan diharapkan mampu menyerap pencari kerja sesuai dengan kompetensi masing-masing.
Sedangkan hingga saat ini, tercatat sudah ada 7.000 pendaftar. Untuk menghindari kepadatan, pelaksanaan job fair dibagi menjadi dua sesi per hari.
Selain itu, Disnakertrans juga menggelar Job Fair Virtual yang akan dilaksanakan pada 1 hingga 5 Oktober 2025, sekaligus menjadi rangkaian kegiatan Jatim Fest 2025, sehingga membuka akses lebih luas bagi pencari kerja dari berbagai daerah. (saf/ipg)