Rabu, 1 Oktober 2025

Legislator Tegaskan Kualitas dan Kesejahteraan Petani Harus Jadi Prioritas Setelah Prabowo Hentikan Impor Beras

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Daniel Johan anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKB. Foto: istimewa

Daniel Johan Anggota Komisi IV DPR RI memberikan respon atas pernyataan Prabowo Subianto Presiden yang menyatakan bahwa Indonesia sudah tidak lagi mengimpor beras dan kini memiliki stok beras tertinggi sepanjang sejarah.

Daniel menyambut baik capaian tersebut sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Namun, ia mengingatkan agar pencapaian ini tidak hanya dilihat dari jumlah stok semata, melainkan juga dari kualitas beras yang dikonsumsi masyarakat.

“Jika benar stok beras kita mencapai rekor tertinggi, kita patut bersyukur. Namun yang tak kalah penting adalah menjaga kualitas beras agar tidak terjadi lagi peredaran beras oplosan yang merugikan konsumen,” ujar Daniel di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Daniel menegaskan bahwa masyarakat berhak mendapatkan beras yang bermutu, sementara pemerintah harus memperketat pengawasan agar tidak ada penyalahgunaan dalam distribusi beras.

Ia mengingatkan agar kasus beras oplosan yang sempat terjadi tidak terulang karena bisa merusak kepercayaan publik.

Selain itu, Daniel juga menyoroti pentingnya memastikan harga gabah di tingkat petani tetap stabil dan adil. Ia berharap melimpahnya stok beras tidak membuat harga di tingkat petani jatuh sehingga mereka mengalami kerugian.

“Stok beras yang banyak harus diimbangi dengan harga yang menguntungkan petani. Kita ingin petani tidak hanya menjadi penonton ketika negara mencatat rekor stok beras,” kata Ketua DPP PKB ini.

Menurut Daniel, ketahanan pangan tidak cukup hanya dilihat dari besarnya stok, tetapi juga dari keberlangsungan produksi beras di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus memberikan dukungan kepada petani, mulai dari penyediaan pupuk, teknologi pertanian, hingga akses modal.

“Petani adalah garda terdepan ketahanan pangan kita. Jika mereka kuat dan sejahtera, ketahanan pangan Indonesia akan kokoh. Sebaliknya, jika petani menghadapi berbagai kendala, maka pencapaian stok beras bisa menjadi rapuh,” tegas Daniel.

Sebagai anggota Komisi IV yang membidangi pertanian, Daniel juga menekankan perlunya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga beras.

Distribusi yang merata serta pengawasan yang ketat harus dilakukan agar stok tidak hanya menumpuk di gudang, tapi benar-benar bisa terserap pasar dengan harga yang terjangkau.

“Distribusi yang lancar, harga stabil, dan kualitas terjaga akan membuat masyarakat senang dan petani sejahtera. Itulah keberhasilan ketahanan pangan yang sesungguhnya,” pungkas Daniel. (faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Rabu, 1 Oktober 2025
31o
Kurs