
Tere Liye penulis novel yang telah menghasilkan lebih dari 60 karya, hadir dalam acara Festival Literasi Perpustakaan (FESTRIP) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia di Perpustakaan Bank Indonesia (BI) Surabaya, Sabtu (4/10/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan pembaca karya Tere dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Di sana, ia mengungkapkan salah satunya hadir adalah ingin membagikan harapan agar para pembacanya bisa menjadi penulis.
“Sebetulnya motivasi saya datang ke acara ini adalah agar setidaknya salah satu dari para hadirin di sini ke depannya bisa menjadi penulis yang bagus,” ujar Tere saat sesi bincang dengan penulis.
Dalam acara tersebut, Tere juga bercerita tentang awal mula dirinya menjadi seorang penulis, serta suka duka yang dialaminya selama berkarier.
“Jadi penulis itu tidak bisa instan. Tidak mungkin semalam, dor, langsung novel kita jadi best seller. Kita harus menghadapi kegagalan dan mulai belajar dari kegagalan,” katanya.
Sebagai informasi, beberapa novel Tere Liye yang dianggap best seller dan sangat populer meliputi “Hujan”, “Bumi”, “Pulang”, “Rembulan Tenggelam di Wajahmu”, “Si Anak (seri)”, dan “Hafalan Shalat Delisa”.
Ia juga menyampaikan bahwa karyanya merupakan jembatan bagi pembaca yang baru mulai tertarik dengan dunia literasi.
“Novel-novel saya sebenarnya adalah karya yang menjembatani anak-anak agar lebih tertarik membaca. Kalian juga harus terus meningkatkan bacaan, jangan hanya membaca novel saya saja. Cobalah membaca buku seperti Dunia Sophie, novel karya Pak Pramoedya, dan masih banyak novel bagus lainnya,” pungkasnya.(mas/bil/iss)