
Raungan mesin para pembalap dunia di lintasan Pertamina Mandalika International Circuit (PMIC) ternyata bukan satu-satunya daya pikat di ajang balap motor bergengsi dunia ini. Di balik gemuruh balapan, kehangatan aroma kuliner tradisional dan warna-warni kriya lokal turut mencuri perhatian ribuan pengunjung.
Dalam festival kuliner dan kerajinan yang menjadi bagian dari Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, sebanyak 20 UMKM binaan Pertamina Grup (Pertamina Patra Niaga Region Jatim Balinus dan RB Lombok Timur) tampil menonjol di antara 180 pelaku usaha lokal yang ikut serta. Mereka membawa semangat budaya Nusantara melalui rasa, rupa, dan cerita, memperkenalkan kekayaan lokal yang autentik kepada dunia.
Dari total UMKM binaan tersebut, 16 pelaku kuliner dan 4 pengrajin kriya serta fesyen menyuguhkan produk unggulan mulai dari sate lilit, kopi tradisional, hingga tenun khas Lombok yang memikat hati dan lidah pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara.
“Saya jatuh cinta pada sate lilit dan es krim tradisionalnya! Rasanya autentik sekali. Ini pengalaman kuliner yang tidak saya temui di tempat lain, apalagi di tengah atmosfer balapan MotoGP, benar-benar luar biasa,” ujar Hailey, wisatawan asal Australia, Minggu (5/10/2025).
Salah satu tenant yang juga cukup menarik perhatian pengunjung, khususnya wisatawan mancanegara, adalah Wholefoood, UMKM yang menyajikan menu sehat seperti sandwich dan salad dengan sentuhan cita rasa lokal. Produk mereka menjadi favorit para turis asing karena mengusung konsep makanan sehat modern yang simpel dan easy-to-grab yang dikombinasi dengan bahan-bahan dan cita rasa lokal Nusantara.
“Bergabung sebagai UMKM binaan Pertamina memberi kami peluang besar untuk memperkenalkan produk makanan sehat lokal kepada pasar internasional. Kami senang melihat turis asing menikmati sandwich dan salad buatan kami. Ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas,” kata Baiq Melinda Mustika Sari, pemilik UMKM Wholefoood.
Kegiatan ini juga mendapat perhatian khusus dari jajaran manajemen Pertamina. Simon Aloysius Direktur Utama Pertamina bersama Eko Ricky Susanto Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, hadir langsung mengunjungi booth UMKM binaan. Keduanya memberikan apresiasi dan dukungan kepada para pelaku usaha yang telah membawa produk lokal tampil di kancah internasional.
Selama tiga hari penyelenggaraan, total penjualan UMKM mencapai lebih dari Rp260 juta, menjadi bukti nyata antusiasme pengunjung terhadap produk-produk lokal berkualitas.
Keseruan juga hadir di booth resmi Bright Store Pertamina, yang menjual merchandise edisi khusus Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025. Antusiasme pengunjung begitu tinggi—tercatat total penjualan mencapai lebih dari Rp2 miliar selama event berlangsung.
Menurut Ahad Rahedi Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, dukungan terhadap UMKM bukan sekadar program sosial, tetapi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan.
“Kehadiran UMKM binaan di ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 ini adalah bentuk nyata komitmen berkelanjutan kami. Ajang ini bukan hanya soal balapan dunia, tetapi juga panggung strategis untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar internasional,” kata Ahad Rahedi.
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Pertamina terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 8: pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Melalui program pembinaan UMKM, Pertamina terus mendorong ekonomi inklusif dan berkelanjutan dengan memberdayakan pelaku usaha daerah, terutama di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Dari deru mesin hingga aroma sate lilit, dari kain tenun hingga salad segar racikan lokal, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 membuktikan bahwa kemeriahan internasional dapat berpadu harmonis dengan semangat lokal. Di tengah gemerlap panggung dunia, UMKM binaan Pertamina berdiri tegak sebagai bukti bahwa usaha kecil pun bisa berperan besar mengharumkan nama Indonesia. (red/ham/faz)