Selasa, 7 Oktober 2025

Traffic Light Tambang Boyo Disorot, Ini Penjelasan Dishub Surabaya

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Sejumlah kendaraan melintasi traffic light di simpang Jalan Tambang Boyo, Surabaya pada Selasa (7/10/2025) sore. Foto: Dishub Surabaya

Trio Wahyu Bowo Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya memberi penjelasan terkait pemasangan traffic light simpang Jalan Tambang Boyo. Traffic light itu dikeluhkan warga dalam beberapa hari terakhir, utamanya terkait durasi lampu merah dan hijau.

Trio menjelaskan, uji coba operasional traffic light di simpang Jalan Tambang Boyo-Pacar Keling–Kedung Tarukan–Kedung Sroko dimulai pada Kamis (2/10/2025) lalu.

“Nah, sampai dengan sekarang tentunya kami akan evaluasi terus terkait pelaksanaan uji coba tersebut,” terang Trio ketika on air di Radio Suara Surabaya, Senin (6/10/2025) siang.

Trio menjelaskan, masing-masing jalan tersebut memiliki lebar yang berbeda-beda. Jalan Tambang Boyo yang baru lebarnya 11 meter. Lalu Jalan Tambang Boyo yang lama lebarnya 6 meter. Kemudian lebar jalan Kedung Tarukan 5 meter, dan lebar Jalan Kedung Sroko 6 meter.

“Kami sekaligus mohon maaf apabila ada perjalanan terganggu. Karena sampai dengan saat ini kami sedang mencari, kami sedang menguji coba siklus waktu atau cycle time lampu traffic light-nya yang sesuai,” terang Trio.

“Karena kalau kita lihat bersama, ketika jam sibuk pagi hari, itu arus tertinggi adalah dari utara selatan di Jalan Tambang Boyo maupun dari Kedung Sroko dan dan dari Kedung Tarukan. Tetapi yang dari Jalan Pacar Keling cenderung sedikit. Berbeda dengan ketika sore atau malam hari. Justru yang tertinggi adalah dari Jalan Pacar Keling yang tekuk kiri ke utara ke Tambang Boyo, ataupun tekuk kanan ke arah selatan,” terang Trio.

Trio menjelaskan bahwa Dishub Kota Surabaya tengah menyinkronkan untuk suasana lalu lintas, ciri-ciri atau karakteristik lalu lintas, terkait volume pada pagi dan sore hari.

“Kenapa kami uji coba melakukan pemasangan traffic light? Faktor utamanya adalah keselamatan. Ada data di kami, bahwa di jalan tersebut memang sering terjadi kecelakaan lalu lintas karena memang belum diatur menggunakan traffic light. Setelah kami kaji dan kami melakukan perencanaan yang matang, maka perlu dipasang traffic light,” jabar Trio.

Ia menambahkan bahwa operasional traffic light tersebut tersinergi dengan pembukaan Jalan Tambang Boyo yang baru. Oleh karena itu, Trio sekali meminta maaf apabila traffic light ini dinilai mengganggu oleh pengguna jalan.

Trio sekali lagi menegaskan bahwa tujuan utama traffic light ini adalah faktor keselamatan dan untuk mengurangi angka kecelakaan yang sering terjadi di persimpangan tersebut.

“Memang pada hari Kamis dan Jumat kemarin, kami melihat siklus waktu yang dari Kedung Sroko maupun Kedung Tarukan itu masih kurang. Kami lakukan evaluasi terus. Karena memang pada jam sibuk pagi dan sibuk sore ini, volume lalu lintas dan karakteristiknya sangat berbeda,” tegasnya. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Selasa, 7 Oktober 2025
29o
Kurs