
Universitas Sunan Gresik (USG) resmi menjalin kerja sama strategis dengan International Academicians Science and Technology Innovation Center (IASTIC) dari China, sebagai bagian dari langkah besar menuju universitas berkelas dunia.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut berlangsung pada Selasa malam, 7 Oktober 2025, di Jakarta. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Jazilul Fawaid Pendiri USG yang juga Ketua Fraksi PKB DPR RI, Abdul Muhith Rektor USG, serta jajaran wakil rektor dan anggota DPR RI lintas komisi.
Dari pihak mitra internasional, hadir langsung Prof. Chan Ching Chuen Ketua IASTIC, beserta delegasi petinggi lembaga riset tersebut. Kolaborasi ini akan mencakup berbagai bidang, mulai dari pengembangan teknologi kendaraan listrik, energi terbarukan, kecerdasan buatan (AI), hingga inovasi di sektor pertanian dan perikanan.
“Kerja sama ini sangat strategis dalam upaya kami membawa USG ke tingkat internasional,” ujar Abdul Muhith Rektor USG.
Ia menambahkan, kerja sama ini akan membuka peluang besar bagi dosen dan mahasiswa untuk belajar langsung dari para ahli teknologi dunia melalui riset bersama, pertukaran pelajar dan akademisi, hingga pelatihan laboratorium.
Lebih dari sekadar pertukaran ilmu, kemitraan ini juga menyasar pada pembangunan pusat riset bersama serta penyelenggaraan kegiatan ilmiah seperti seminar internasional, lokakarya, dan kuliah umum.
Sementara itu, Jazilul Fawaid atau yang akrab disapa Gus Jazil, mengajak pihak IASTIC untuk melihat langsung kampus USG di Gresik yang tengah dikembangkan di atas lahan seluas 50 hektare.
Ia berharap kerja sama ini dapat mendorong USG menjadi pusat pengembangan teknologi terapan seperti mobil listrik dan AI.
“USG telah memiliki beberapa program studi unggulan, termasuk Teknologi Rekayasa Perawatan Pesawat Udara (TRPPU), Teknik Robotika dan AI, serta Teknologi Hasil Perikanan. Dengan dukungan IASTIC, kami ingin membangun laboratorium teknologi masa depan,” kata Gus Jazil.
Dari pihak mitra, Prof. Chan Ching Chuen menyambut baik kemitraan ini. Ia menekankan pentingnya integrasi antara sains dan rekayasa untuk menghadapi tantangan global.
“Sains dan teknologi adalah kunci kemajuan. Kita harus fokus pada elektrifikasi dan inovasi kendaraan listrik untuk masa depan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Dengan terjalinnya kerja sama ini, USG menegaskan komitmennya untuk tampil di panggung global sebagai institusi pendidikan yang adaptif dan inovatif dalam menghadapi era transformasi teknologi. (faz/ipg)