
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan, Jumat (10/10/2025) hari ini, dibuka melemah sebesar 13 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.581 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.568 per dolar AS.
Menanggapi itu Rully Arya Wisnubroto Ekonom Mirae Asset memperkirakan kalau pada Jumat ini, nilai tukar (kurs) rupiah diperkirakan akan bergerak stabil.
“Rupiah hari ini menurut saya masih akan bergerak tidak terlalu fluktuatif, pada rentang Rp16.525 – Rp16.615 (per dolar Amerika Serikat),” katanya seperti dilansir Antara, Jumat.
Mengutip Xinhua, pasar secara umum memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melakukan pemotongan suku bunga tambahan dalam pertemuan-pertemuan terakhir tahun ini.
Sedangkan Michael Barr Deputi Gubernur Fed mengungkapkan kekhawatiran bahwa inflasi dapat berlanjut. Dirinya memperingatkan para pembuat kebijakan agar tak boleh berpuas diri dalam mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar 2 persen.
“Faktor domestik belum terlalu banyak, lebih karena membaiknya persepsi investor. Sebenarnya membaiknya persepsi investor juga terkait dengan rupiah yang bergerak cukup stabil dalam beberapa pekan terakhir,” ujar Rully.
Rully Nova Analis Bank Woori Saudara juga mengaku optimistis suku bunga The Fed akan menurun dua kali hingga akhir tahun 2025, yakni di bulan Oktober dan Desember.
“Perkiraan penurunan rate masing-masing 25 bps (basis points) sebanyak 2 kali oleh The Fed, sehingga BI (Bank Indonesia) memiliki ruang buat penurunan rate juga 25 bps pada sisa tiga pertemuan dewan gubernur sampai dengan akhir tahun ini yang juga bergantung dari volatile rupiah,” katanya. (ant/fan/bil/ipg)