Sabtu, 11 Oktober 2025

Netanyahu: Pasukan Israel Akan Tetap di Gaza Sampai Hamas Dilucuti

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Benjamin Netanyahu (tengah) Perdana Menteri Israel bersama Steve Witkoff (kiri) Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah ditemani Jared Kushner menantu Presiden AS Donald Trump, menghadiri pertemuan pemerintah di Yerusalem pada 9 Oktober 2025. Foto: Antara

Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Jalur Gaza, untuk menjaga tekanan terhadap Hamas hingga kelompok perlawanan itu melucuti senjatanya dan wilayah Gaza sepenuhnya didemiliterisasi.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Jumat (10/10/2025) kemarin, sehari setelah pemerintah Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas, Netanyahu mengatakan bahwa pasukan militer Israel masih menguasai posisi-posisi strategis di dalam Gaza.

“Pasukan kami tetap berada jauh di dalam Jalur Gaza dan memegang semua posisi yang mengendalikannya. Dengan cara ini, kami mengepung Hamas dari segala arah menjelang tahap selanjutnya dari rencana kami, yaitu perlucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Gaza,” ujar Netanyahu seperti dikutip Xinhua, Sabtu (11/10/2025).

Ia menambahkan, pencapaian tujuan tersebut bisa dilakukan dengan dua cara. “Jika ini bisa dicapai dengan cara mudah, itu baik. Jika tidak, akan dicapai dengan cara sulit,” katanya.

Netanyahu juga menyebutkan bahwa sebanyak 20 sandera yang masih hidup dan 28 jenazah akan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang.

Sementara menurut Hamas, penyerahan jenazah kemungkinan akan dilakukan lebih lambat dibanding pembebasan sandera yang masih hidup.

Berdasarkan kesepakatan yang disetujui kedua pihak, militer Israel akan menghentikan serangan dan menarik sebagian pasukannya dari Jalur Gaza

Sebagai gantinya, Hamas akan membebaskan seluruh sandera yang tersisa dengan imbalan pembebasan lebih dari 2.000 tahanan Palestina oleh Israel.

Kesepakatan tersebut juga mencakup izin masuk bagi truk-truk bantuan berisi makanan dan pasokan medis ke Jalur Gaza, untuk membantu sekitar dua juta penduduk yang sebagian besar telah mengungsi berkali-kali akibat serangan udara Israel.

Selama dua tahun terakhir, serangan genosida yang dilakukan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, menyebabkan kelaparan, dan menewaskan lebih dari 67.000 orang, menurut otoritas kesehatan setempat. (bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 11 Oktober 2025
30o
Kurs