Senin, 13 Oktober 2025

Jenazah Korban Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny yang Teridentifikasi Bertambah Menjadi 53 Orang

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Kombes Pol Khusnan Marzuki Kabiddokes Polda Jatim (tengah) saat konferensi pers hasil identifikasi jenazah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Minggu (12/10/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Tim Disaster Victim Identifikasi (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengidentifikasi dua jenazah korban ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (12/10/2025) malam.

Kombes Pol.Khusnan Marzuki Kabiddokes Polda Jatim mengatakan, dua jenazah tersebut berhasil diidentifikasi berdasarkan hasil tes DNA dan data keluarga di ante mortem.

“Pada hari ini Minggu tanggal 12 Oktober 2025, tim DVI Polda Jatim berhasil melaksanakan identifikasi terhadap dua kantong jenazah,” ujar Khusnan di RS Bhayangkara Surabaya.

Jenazah pertama yang teridentifikasi bernama Ach. Haikal Fadil Alfatih, laki-laki, usia 12 tahun asal Bangkalan.

Kemudian jenazah kedua atas nama Syamsul Arifin, laki-laku, usia 18 tahun asal Bangkalan yang berhasil diidentifikasi melalui DNA dan barang kepemilikan.

Dengan teridentifikasinya dua jenazah tersebut, total korban yang sudah terungkap identitasnya mencapai 53 kantong jenazah.

“Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengendentifikasi total 53 korban dari 67 kantong jenazah yang telah diterima,” tuturnya.

Sementara itu jumlah kantong jenazah yang belum teridentifikasi oleh DVI Polda Jatim mencapai sebelas kantong termasuk di dalamnya body part atau bagian tubuh.

“Dari sebelas kantong jenazah ada body part di dalamnya. Cuma jumlahnya berapa kita belum tahu pasti kita nunggu hasil DNA,” tutur Khusnan.

Sementara itu, Kombes Pol.Wahyu Hidajati Kabid DVI Pusdokkes Polri mengungkapkan, pihaknya mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bagian tubuh karena tidak ada tanda khusus. Sehingga, Tim DVI hanya mengandalkan hasil DNA yang masih dianalisa di Lab Pusdokkes Polri di Jakarta.

“Kesulitannya mengidentifikasi body part itu adalah karena posisinya body part itu tidak lengkap dan tidak ada tanda-tanda khusus pada body part yang ada sehingga kami hanya bergantung, hanya bisa bergantung pada DNA,” tutur Wahyu.

Sekadar diketahui, bangunan tiga lantai beserta Musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo dilaporkan ambruk sekitar pukul 15.15 WIB, tepatnya saat Salat Ashar rakaat kedua, pada Senin (29/9/2025).

Selama sembilan hari operasi SAR berlangsung, Total korban dalam tragedi itu mencapai 171 orang, terdiri dari 67 korban meninggal dunia termasuk delapan body part, dan 104 selamat. (wld/saf/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Senin, 13 Oktober 2025
28o
Kurs