
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menghitung kekuatan struktur bangunan seluruh pondok pesantren.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya sebagai Ketua Ikatan Alumni ITS Jatim mengungkapkan, rencana itu sudah didiskusikan dan segera dibentuk tim khusus.
“Karena itu kami nanti dengan alumni ITS akan bergerak di seluruh pondok yang ada di Jawa Timur untuk membantu menghitung kekuatan semua pondok (pesantren),” ungkapnya, Senin (13/12/2025).
Penghitungan yang akan dilakukan melihat kekuatan struktur bangunan pondok pesantren termasuk Al Khoziny, untuk menentukan perbaikan.
“Agar kejadian ini (musala Ponpes Al Khoziny runtuh) tidak terulang kembali,” tambahnya.
Untuk pondok pesantren di Surabaya, akan dicek terlebih dulu soal Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Bagi yang belum punya, diminta melengkapi.
“Maka ada dua pilihan. Dia tutup (ponpes) atau ngurus izin. (Dikasih kesempatan mengurus izin) karena kan sudah berdiri dan sudah beroperasional ya,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, pemkot akan mendata perizinan pondok pesantren untuk intervensi perbaikan bangunan.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, rata-rata bangunan ponpes sudah tua, sehingga perlu perbaikan mengantisipasi runtuh. (lta/saf/ipg)