Sabtu, 18 Oktober 2025

Trump Berencana Temui Putin di Hungaria 2 Minggu ke Depan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Vladimir Putin Presiden Rusia berjabat tangan dengan Donald Trump Presiden AS dalam pertemuan keduanya di Alaska, Jumat (15/8/2025). Foto: ABC News

Donald Trump Presiden AS pada, Kamis (17/10/2025) waktu setempat, mengatakan bahwa ia berencana untuk duduk bersama dan berkomunikasi langsung dengan Vladimir Putin Presiden Rusia, di Hungaria dalam waktu dua minggu ke depan.

Hal itu diumumkan Trump, setelah mengakhiri panggilan telepon bilateralnya dengan Putin, Kamis pagi. Nantinya, para diplomat akan menentukan waktu dan tempat pertemuan Trump dengan Putin.

“Mungkin sudah diatur. Mereka sudah bicara,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, merujuk pada pertemuannya dengan Putin seperti dilansir Anadolu, Jumat (17/10/2025).

Presiden AS mengatakan, Viktor Orban Perdana Menteri Hongaria akan menjadi tuan rumah pertemuannya di Budapest dengan Putin.

Nantinya, pertemuan bilateral kedua negara akan lebih dulu dilakukan antara Marco Rubio Menteri Luar Negeri (Menlu) AS dengan Sergey Lavrov Menlu Rusia

Trump sendiri dijadwalkan duduk bersama Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraiana pada, Jumat hari ini, di Gedung Putih. Trump juga berencana memberi tahu Presiden Ukraina itu tentang panggilan teleponnya yang “sangat baik” dengan Putin.

“Kita punya masalah. Mereka berdua tidak akur, dan terkadang sulit untuk bertemu. Jadi, kita mungkin melakukan sesuatu yang terpisah, tapi tetap setara,” kata Trump.

Ketika ditanya tentang permintaan Ukraina agar AS menyediakan rudal jelajah Tomahawk untuk menyerang wilayah Rusia yang jauh di dalam, Trump mengakui bahwa masalah tersebut muncul selama panggilan teleponnya dengan Putin, dan mengatakan bahwa pemimpin Rusia itu “tidak menyukai gagasan tersebut.”

“Menurutmu apa yang akan dia katakan, ‘Tolong jual Tomahawk? Tolong jual Tomahawk itu. Saya sangat menghargainya,'” kata Presiden AS itu dengan nada sarkastis menanggapi pertanyaan seorang wartawan.

“Saya memang bilang, ‘Apakah Anda keberatan jika saya memberi beberapa ribu Tomahawk kepada lawan Anda?’ Saya memang mengatakannya kepadanya. Saya mengatakannya begitu saja. Dia tidak menyukai gagasan itu. Dia benar-benar tidak menyukai gagasan itu.”

Meski demikian, masih belum jelas apakah presiden AS itu akan menjual senjata tersebut ke Kyiv. Trump menyinggung kekhawatirannya mengenai penarikan senjata tersebut dari persediaan AS.

“Kita juga membutuhkan Tomahawk untuk Amerika Serikat. Kita punya banyak, tapi kita membutuhkannya. Maksud saya, kita tidak bisa menghabiskannya untuk negara kita,” katanya.(bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 18 Oktober 2025
31o
Kurs