Kamis, 23 Oktober 2025

Puncak Hari Santri Nasional, Pemprov Jatim Hadirkan Tabligh Akbar Bersama Gus Iqdam

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Bershalawat dan Tabligh Akbar dalam rangka mensyukuri usia ke-80 Provinsi Jawa Timur sekaligus memperingati Hari Santri Nasional di Gedung Negara Grahardi Surabaya, Rabu (22/10/2025). Foto: Dimas Tri Agung P Mg suarasurabaya.net

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) memperingati puncak Hari Santri Nasional 2025 dengan menggelar Tabligh Akbar bersama Gus Iqdam di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Rabu (22/10/2025).

Ribuan masyarakat Surabaya dan sekitarnya memadati halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya hingga Jalan Gubernur Suryo dan Taman Apsari Surabaya selama mengikuti tabligh akbar ini.

Ribuan Hadirin dalam acara Jatim Bershalawat dan Tabligh Akbar dalam rangka mensyukuri usia ke-80 Provinsi Jawa Timur sekaligus memperingati Hari Santri Nasional di Gedung Negara Grahardi Surabaya, Rabu (22/10/2025). Foto: Dimas Tri Agung P Mg suarasurabaya.net

Gus Iqdam mengatakan, santri tidak hanya pilar agama, tetapi juga pilar bangsa.

“Ketika rakyat Indonesia banyak yang menjadi santri, saya yakin Allah SWT akan menurunkan keberkahan dari langit dan menumbuhkan barokah dari tanahnya Allah,” katanya.

Gus Iqdam turut hadir dalam acara Jatim Bershalawat dan Tabligh Akbar dalam rangka mensyukuri usia ke-80 Provinsi Jawa Timur sekaligus memperingati Hari Santri Nasional di Gedung Negara Grahardi Surabaya, Rabu (22/10/2025). Foto: Dimas Tri Agung P Mg suarasurabaya.net

Gus Iqdam menjelaskan, bahwa santri bisa diartikan lebih luas, yakni bukan hanya mereka yang menjalani pendidikan di pondok pesantren saja, melainkan juga termasuk mereka yang dalam hidupnya mengikuti perkataan ulama, yang menjelaskan tentang syariat Allah SWT.

“Akhirnya ketika dia berdagang, berdagang dengan benar, kerika kerja, kerja sesuai dengan syariat Allah SWT. Jadi makna santri itu luas,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa tidak semua orang merupakan santri. Oleh karena itu, ia mengajak bersyukur jemaah karena telah menempuh hidup menjadi santri.

“Santri itu orang-orang yang dipilih dan mendapatkan petunjuk. Santri memiliki kelapangan dada dalam memeluk dan mempelajari agama islam,” ucapnya.

Khofifah Indar Parawangsa Gubernur Jawa Timur turut hadir dalam acara Jatim Bershalawat dan Tabligh Akbar dalam rangka mensyukuri usia ke-80 Provinsi Jawa Timur sekaligus memperingati Hari Santri Nasional di Gedung Negara Grahardi Surabaya, Rabu (22/10/2025). Foto: Dimas Tri Agung P Mg suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan, santri juga merupakan penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu, juga sejalan dengan Hadratusyaih KH. Hasyim Asy’ari yang menyerukan resolusi jihad karena ingin mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Hari ini tanggal 22 Oktober adalah Hari Santri Nasional. Kenapa bersamaan dengan Hadratusyaih KH. Hasyim Asy’ari melahirkan resolusi jihad? karena tidak ingin kemerdekaan itu dihapus oleh sekutu yang dipimpin Inggris, maka yang menjaga kemerdekaan Indonesia adalah para santri, para ulama,” katanya dalam sambutan.

Khofifah mengatakan, selain untuk memperingati Hari Santri Nasional, momentum pengajian ini juga untuk memperingati 80 tahun Jatim, sebagai upaya untuk memanjatkan doa agar Jatim bisa terus lebih baik.

“Semoga makmur, bisa amanah, menjalankan tugas dengan baik, rakyatnya rukun, rakyatnya guyub,” ujarnya.(ris/kir/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Kamis, 23 Oktober 2025
25o
Kurs