
TNI Angkatan Laut (AL) memperkuat sinergi antara dunia medis dan kemajuan teknologi informasi dalam momentum peringatan Hari Kesehatan Angkatan Laut 2025.
Laksda TNI dr. Sujoko Purnomo Kepala Pusat Kesehatan TNI AL (Kapuskesal) mengatakan, upaya tersebut dilakukan menggelar seminar kesehatan bertajuk “Sinergi Medis dan Informatika dalam Mendukung Kesiapsiagaan Operasional TNI Angkatan Laut”.
“Ini dikomandani oleh Lakesla, Lembaga Kesehatan Angkatan Laut. Kita mengundang banyak pembicara baik dari luar maupun dari internal,” katanya pada Kamis (23/10/2025).
Dalam penguatan tersebut, yang hadir tidak hanya dari TNI AL yang berada di bidang kesehatan, tetapi juga dari institusi militer luar negeri seperti Malaysia, akademisi, peneliti, hingga layanan kesehatan.
Ia menambahkan, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pengembangan ilmu kesehatan penyelaman dan hiperbarik (hyperbaric medicine). Bidang tersebut kini tengah berkembang pesat dan menjadi keunggulan TNI AL.
“Kita juga sudah mulai mengembangkan Fakultas Spesialis Kedokteran Kelautan, dan Lakesla menjadi motor penggeraknya. Jadi diharapkan ini berkembang dan bisa terus meningkatkan kualitas diperbarik kita,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, TNI AL juga menampilkan workshop dengan menunjukkan peralatan medis hiperbarik, di mana teknologi tersebut tidak hanya digunakan untuk mendukung operasi militer, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam penanganan kasus penyelaman, SAR, hingga olahraga perairan.
Sementara itu, dr. Titut Harnanik Kepala Lakesla membagikan sejumlah kasus keberhasilan penggunaan Hyperbaric Oxygen Therapy (HBO) yang diterapkan pada prajurit maupun masyarakat umum. Salah satunya adalah kisah anggota Kopaska yang mengalami cedera tulang belakang saat latihan terjun payung.
“Pasien ini sempat lumpuh total dan tidak bisa bergerak sama sekali. Setelah menjalani 20 kali terapi HBO, kondisinya membaik dan bisa berjalan kembali,” ungkapnya.
Selain itu, banyak kasus keracunan gas hingga decompression sickness yang berhasil ditangani dengan metode tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa TNI AL juga akan terus mengembangkan penanganan untuk penyakit-penyakit umum seperti diabetes mellitus, stroke, hingga penyakit gigi. Pihaknya memastikan, hal tersebut juga untuk masyarakat luar.
“Arahan Bapak Kapuskesal jelas, bahwa kemampuan dan fasilitas harus terus dikembangkan. Tidak hanya untuk prajurit, tapi juga untuk keluarga dan masyarakat luas,” pungkasnya. (ris/saf/faz)