Selasa, 28 Oktober 2025

Tak Hanya Pertalite, Pengguna Pertamax di Surabaya Juga Keluhkan Motor Mbrebet

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Sepeda motor Honda Beat antre malam hari di bengkel karena mbrebet setelah isi bensin jenis pertamax di Surabaya, pada Senin (27/10/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Keluhan sepeda motor mbrebet atau tiba-tiba mati, tak hanya dialami oleh pengguna Pertalite saja. Melainkan juga rasakan oleh pengguna BBM jenis Pertamax.

Dewi (42) warga Surabaya pengguna Pertamax, mengaku kaget ketika sepeda motor Beat keluaran terbaru 2025 miliknya, tiba-tiba mbrebet.

“Tiba-tiba mbrebet, mati, ini pertama kalinya seperti ini,” katanya saat ditanya suarasurabaya.net di salah satu bengkel di Surabaya pada Senin (27/10/2025).

Ia mengisi Pertamax pada Senin pagi, kemudian motor mulai terasa mbrebet saat digunakan pada siang dan sore. Lalu ketika malam hari motor tiba-tiba mati begitu saja.

“Pas sepeda motornya bisa nyala, kalau gasnya dilepas langsung mati,” katanya.

BACA JUGA: Marak Masyarakat Lapor SS Motornya Brebet Usai Isi Pertalite, Begini Penjelasan Pertamina

Sepeda motor yang baru ia beli itu, selama ini selalu ia isi dengan bensin jenis Pertamax. Ia mengaku heran karena biasanya tidak pernah seperti itu.

“Biasanya ngisi di SPBU daerah Manyar Kertoarjo, tapi yang tadi pagi ngisi di daerah Ngagel,” ujarnya.

Dengan kondisi itu, ia terpaksa pergi ke bengkel pada malam hari untuk segera memperbaiki sepeda motor miliknya.

“Saya niatnya mau ke bengkel resmi motor ini, tapi harus daftar jadwal servis dulu. Terus ke sini, biar cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Anton mekanik bengkel tempat Dewi memperbaiki motornya, membenarkan bahwa kasus serupa mulai banyak terjadi.

Ia dan rekan mekanik lainnya di bengkel tersebut juga merasa heran kenapa tiba-tiba banyak sepeda motor yang memiliki keluhan sama.

Bahkan sebelum memperbaiki sepeda motor mbrebet, ia sempat menyuruh pemilik motor untuk mengisi lagi bensin jenis Pertamax, dengan harapan bisa normal kembali, namun sepeda motor yang ditumpangi tetap saja mbrebet.

“Hari ini sudah ada delapan motor yang datang gara-gara mbrebet. Tujuh pakai Pertalite, satu pakai Pertamax,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pertamina Imbau Pengendara yang Motornya Brebet Usai Isi Pertalite Lapor ke SPBU Asal

Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengimbau masyarakat yang motornya bermasalah usai mengisi BBM jenis Pertalite, supaya segera kembali dan melaporkan ke SPBU tempat mereka melakukan pengisian bahan bakar tersebut.

Ahad Rahedi Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengatakan, imbauan itu menyusul banyaknya laporan masyarakat di Jawa Timur (Jatim) yang mengaku kendaraanya brebet (tersendat-sendat), bahkan sampai mogok setelah mengisi Pertalite.

“Mohon juga dukungan dari SS (Suara Surabaya) agar menyampaikan bahwa jika ada masyarakat yang merasakan keluhan di kendaraannya pascamengisi BBM di SPBU Pertamina, mohon dapat segera kembali ke SPBU tersebut untuk menyampaikan ke pihak SPBU juga. Pertama, agar dicatat nama dan data lengkap pelanggan,” ujar Ahad saat dikonfirmasi Radio Suara Surabaya terkait hal tersebut.

Selanjutnya, kata Ahad, akan melakukan pendataan dengan mencatat waktu pembelian, jenis produk, jumlah liter, serta menyimpan nota transaksi. Data tersebut nantinya akan digunakan untuk pelacakan lebih lanjut oleh Pertamina.

“Termasuk histori pembelian produknya, beli produk apa, jam berapa, berapa liter gitu ya. Biasanya kan sudah diberikan nota pada saat pembelian. Sebagai bagian bahwa nanti pengecekan untuk pendataan dan pengecekan lebih lanjut,” jelasnya.

Selain kembali ke SPBU asal, masyarakat juga bisa melaporkan keluhan ke kanal resmi Pertamina Call Center 135 untuk keperluan pendataan dan pelacakan distribusi produk.

“Kalau memang masyarakat terlanjur jauh dari SPBU belinya, juga bisa melaporkan informasi keluhan ini ke 135. Karena kebutuhan utamanya adalah pendataan. Dengan mendata kita bisa lihat histori pembelian SPBU mana yang perlu kita cek langsung,” tambah Ahad.

Dari pendataan tersebut, Pertamina bisa menelusuri pengiriman BBM dari terminal mana yang digunakan hingga ke mobil tangki yang mengantarkan.

“Kita bisa melihat pengiriman yang mana di SPBU yang mana, menggunakan kendaraan mobil tangki nomor berapa, kita bisa langsung pindah lagi,” paparnya. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Selasa, 28 Oktober 2025
26o
Kurs