Pemerintah tengah merintis mobil asli buatan Indonesia dengan target produksi tiga tahun ke depan. Hal itu diungkapkan Prabowo Subianto Presiden RI dalam sidang kabinet di Istana Negara, Senin (20/10/2025) silam menyatakan pemerintah akan memiliki mobil asli buatan Indonesia dalam waktu tiga tahun ke depan.
Berbagai infrastuktur penunjangnya telah disiapkan, mulai dari alokasi dana, lahan pabrik, dan tim untuk merancang mobil asli buatan Indonesia tersebut.
Tim mobil nasional yang dinaungi PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) perusahaan di bawah Kementerian Pertahanan, ditargetkan sudah bisa melakukan produksi pada 2028.
Ambisi merintis mobil buatan Indonesia sudah lama digaungkan. Pada masa pemerintahan Soeharto Presiden, ada lima merk mobil yang digadang-gadang sebagai mobil nasional atau disebut mobil produksi anak negeri antara lain Maleo Timor, Cakra, Nengggala, dan Bakrie.
Namun higga Orde Baru tumbang, belum ada satupun proyek mobil asli buatan Indonesia yang berhasil direalisasikan karena proyek yang menguap begitu saja dan pengaruh krisis moneter 1998.
Puluhan tahun kemudian mimpi membuat mobil nasional muncul lagi, di era Joko Widodo Presiden Ketujuh RI sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta menggunakan SUV bermerek Kiat Esemka sebagai mobil dinasnya.
Pada September 2019 Jokowi meresmikan fasilitas produksi dan produk mobil Esemka di Boyolali Jawa Tengah, Perusahaan ini disebut akan memproduksi pikap Bima-Esemka. Pada tahun pertama PT SMK akan memproduksi 3.500 unit dengan kapasitas produksi 12.000 per tahun.
Tapi sampai sepuluh tahun JOKOWI Presiden menjabat gaung Esemka tidak juga terdengar menggema.
Dengan apa yang disampaikan Prabowo Presiden akan menjadi ujian serius pada arah industrialisasi Indonesia. Satu sisi proyek ini menjanjikan kebangkitan kemandirian industri otomotif dalam negeri, namun di sisi lain fondasi rantai pasok dan kesiapan teknologi masih menjadi tantangan besar.
Dalam diskusi di program Wawasan Polling Suara Surabaya, Kamis (30/10/2025), mayoritas masyarakat percaya bahwa Indonesia sudah siap memproduksi mobil nasional.
Berdasarkan data dari pendengar Radio Suara Surabaya yang tersambung melalui telepon dan Whatspp sebanyak 73 persen atau 92 pendengar menyebut Indonesia sudah siap memproduksi mobil nasional, sedangkan 27 persen atau 31 pendengar menyatakan Indonesia belum siap.
Sementara itu data dari Instagram @suarasurabayamedia sebanyak 44 persen atau 158 orang menyatakan siap sedangkan 56 persen atau 198 orang menyebut Indonesia belum siap. Sehingga total pemilih yang sepakat Indonesia sudah siap memproduksi mobil nasional mencapai 240 orang sedangka yang belum siap ada 229 orang.
Andre Chandra salah seorang pendengar menyatakan Indonesia sudah siap untuk memproduksi mobil nasional. Namun menurutnya pemerintah masih perlu melakukan kajian lebih lanjut terhadap teknologi dari brand mobil yang sudah tenar.
“Sudah siap, tinggal transfer teknologi dari brand yang sudah eksis. Yang dari negara lain juga bisa. Ini pernah diterapkan oleh negara tetangga seperti Malaysia,” kata Andre.
Sementara itu Andi Sanjaya pendengar yang lain menyatakan belum siap memproduksi sendiri. Sebab untuk menjadi sebuah industri mobil harus memiliki reputasi dan siap bersaing dengan industri besar.
“Untuk industri harus ada reputasi dan harus siap dengan industri besar untuk pesanan,” tuturnya.(wld/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
