Seorang pria lanjut usia (lansia) sebatang kara bernama Supadi (62 tahun) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di rumah kontrakannya, di Jagir Sidomukti II Nomor 1, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Kamis (30/10/2025) kemarin.
Jenazah Supadi kini sudah berada di kamar jenazah RSUD dr. Soetomo Surabaya. Namun, pihak keluarga korban hingga saat ini masih belum diketahui keberadaannya.
Kabar penemuan jenazah ini pertama kali disampaikan oleh Haryono, pengurus RT 2 di wilayah tersebut. Kepada Radio Suara Surabaya (SS), ia menceritakan kalau almarhum yang dikenal warga sebagai sosok tertutup itu sudah tinggal di lingkungan tersebut selama lebih dari 10 tahun.
“Jadi ini kami mohon dibantu untuk seluruh warga, khususnya Surabaya dan umumnya pendengar SS. Bisa dibantu mungkin ada sanak saudara. Kebetulan tetangga kami sifatnya masih kontrak, cuma alamatnya pakai alamat di tempat kita,” ujar Haryono, Jumat (31/10/2025).
Kronologi ditemukannya Supadi dalam kondisi meninggal, kata Haryono, berawal dari kecurigaan warga yang mencium bau menyengat dari arah rumah korban, tepatnya pada Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB.
“Awalnya itu dari warga kok ada bau menyengat, nyuwun sewu (mohon permisi) dikira bathang tikus (bangkai tikus–red) . Tapi rekan-rekan mencurigai karena banyak lalat keluar dari roster rumah (korban). Kemudian ada yang berusaha ngintip dari jendela kamar, nyuwun sewu, kelihatan sudah meninggal,” katanya.
Haryono menambahkan, dari keterangan warganya, Supadi sebetulnya masih sempat terlihat beraktivitas pada hari Senin (27/10/2025) lalu. Tapi semenjak saat itu, yang bersangkutan tidak pernah lagi terlihat meninggalkan rumah.
Bahkan, lampu rumahnya tidak pernah dimatikan meski kondisi sudah pagi sampai sore hari. Hal itulah yang memicu kecurigaan warga sebelum akhirnya korban ditemukan sudah tak bernyawa pada Kamis.
Haryono menambahkan, berdasarkan perkiraan petugas, Supadi sudah meninggal sekitar dua hari sebelum ditemukan. “Senin masih kelihatan jalan, jadi kemungkinan Selasa atau Rabu itu beliau meninggal. Kamis baru ditemukan,” ucapnya.
Ia menuturkan, Supadi dikenal sebagai paranormal oleh warga sekitar. “Ngakunya waktu itu paranormal. Tapi memang tertutup, jarang keluar rumah, paling kalau jalan ke arah Pasar Mangga Dua,” ujarnya.
Dari keterangan warga, tambahnya, almarhum pernah tinggal bersama istri dan seorang anak laki-laki, namun sudah beberapa tahun ini hidup sendiri.
“Beliau itu sudah tinggal 10 tahun lebih di tempat kita, cuma tertutup. Terakhir ada kabar istrinya sudah pisah dengan membawa anaknya laki-laki. Istrinya namanya Mbak Heni, anaknya itu kalau enggak salah Hafiz atau Rehan gitu. Ada yang ngomong Hafiz, ada yang ngomong Rehan,” terang Haryono.
Kini, pihak RT bersama kepolisian masih berupaya mencari keberadaan keluarga almarhum agar proses pemakaman bisa segera dilakukan. Satu-satunya petunjuk warga, yaitu Supadi kerap berpamitan pulang ke Pandegiling jika meninggalkan rumahnya.
“Dari imbauan bapak-bapak petugas Polsek kiranya segera ditemukan keluarganya agar jenazah bisa diproses lebih lanjut. Jenazah sekarang di rumah sakit Dr. Soetomo,” kata Haryono.
Ia juga berharap jika ada warga yang mengenal atau memiliki informasi tentang keluarga Supadi, bisa segera menghubungi pihak pengurus kampung di Jagir Sidomukti. Pihak RT juga sudah mengusur dan menyelesaikan berita acara pemeriksaan (BAP) kejadian ditemukannya Supadi dalam keadaan meninggal.
“Kalau bisa nemui pengurus dulu. Sesuai arahan dari Bhabinkamtibmas, nanti untuk ngambil surat tanda laporan kami supaya lebih gampang di rumah sakit,” pungkasnya. (bil/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
