Senin, 24 November 2025

Luka Bakar Parah, Maling Motor di Jojoran Surabaya Meninggal Usai Dirawat Tiga Hari

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Petugas mencoba memadamkan api yang membakar tubuh maling motor di Jalan Jojoran, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Kamis (30/10/2025). Foto: Istimewa

Maling motor inisial RK (26 tahun) yang mengalami luka bakar di Jalan Jojoran III, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, meninggal dunia usai menjalani perawatan selama tiga hari di RS Bhayangkara Surabaya.

Kombes Pol. dr. Bayu Dharma Shanti Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK II Biddokkes Polda Jatim mengatakan, RK dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025).

“Benar (RK) meninggal pada Minggu 2 November 2025 setelah dirawat tiga hari,” kata Bayu dikonfirmasi suarasurabaya.net, Rabu (5/11/2025).

Bayu menjelaskan, maling motor tersebut mengalami luka bakar sekitar 78 persen. Dari hasil pemeriksaan dokter, penyebab RK meninggal karena komplikasi akibat luka bakar.

“Luka bakar 78 persen. (Penyebab meninggalnya) Komplikasi akibat Luka bakar,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang maling motor yang tertangkap basah oleh warga usai gagal melancarkan aksinya di Jalan Jojoran Kecamatan Gubeng, Surabaya, Kamis (30/10/2025), menderita luka bakar saat akan diamankan oleh polisi.

Hal itu dibenarkan Kompol Eko Sudarmanto Kapolsek Gubeng saat dikonfirmasi Radio Suara Surabaya, Kamis sore. Dia menjelaskan, kejadian itu berawal saat pihaknya menerima laporan adanya maling motor yang ditangkap warga di lokasi.

“Tiba-tiba kondisi pelaku ini kan terbakar. Nah, langsung-langsung kami sigap untuk segera memadamkan api itu. Terus langkah pertama kami langsung segera bawa yang bersangkutan ke Rumah Sakit Polda (RS Bhayangkara Surabaya) untuk dilakukan tindakan medisnya. Sampai sekarang masih ditangani oleh Rumah Sakit Polda,” ujar Eko.

Kapolsek Gubeng belum memberikan jawaban terkait kronologi pelaku bisa terbakar. Menurutnya, pihak kepolisian kini masih menyelidiki penyebab pelaku terbakar.

“Sementara kami masih menyelidiki lebih lanjut, karena saya tidak mau informasi yang berkembang itu hanya ‘katanya-katanya’. Saya enggak mau. Saya melakukan penyelidikan lebih lanjut supaya datanya valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Karena tanggung jawabnya nanti berat,” jelasnya.(wld/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 24 November 2025
30o
Kurs