Kamis, 13 November 2025

Wakil Ketua Komisi X: Kemendikdasmen Harus Siapkan Strategi Dukung Beasiswa Rp12 Triliun

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Lalu Hadrian Irfani Wakil Ketua Komisi X DPR RI. Foto: istimewa

Lalu Hadrian Irfani Wakil Ketua Komisi X DPR RI meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan langkah strategis untuk mendukung rencana Prabowo Subianto Presiden yang akan mengalokasikan Rp12 triliun bagi program beasiswa dan pelatihan kerja luar negeri bagi lulusan SMA dan SMK.

Rencana tersebut sebelumnya disampaikan oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat. Program ini akan difokuskan untuk pelatihan keterampilan, kursus, dan peningkatan kemampuan bahasa bagi lulusan sekolah menengah yang ingin bekerja di luar negeri.

Bidang pelatihan yang disiapkan meliputi pengelasan (welder), perawatan lansia (caregiver), dan perhotelan (hospitality).

Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada akhir 2025, dan diperluas pelaksanaannya pada Januari 2026.

Lalu Hadrian menyambut baik inisiatif pemerintah tersebut sebagai langkah memperluas peluang kerja dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global.

“Kami mendukung penuh kebijakan ini. Tapi penting juga memastikan kesiapan di tingkat pendidikan dasar dan menengah, agar lulusan memiliki kompetensi dan karakter kerja yang kuat,” ujarnya di Jakarta, Kamis (6/12025).

Menurutnya, Kemendikdasmen perlu menyiapkan kurikulum pendukung, program vokasi, dan integrasi pelatihan yang sesuai kebutuhan pasar internasional.

Ia menekankan, siswa tidak hanya harus siap secara teknis, tapi juga memiliki kemampuan bahasa, etika kerja, dan pemahaman lintas budaya.

Selain itu, ia menilai penting peningkatan kapasitas guru dan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga pendidik agar pembelajaran sesuai standar internasional.

“Pelatihan ini tidak boleh jangka pendek. Harus menjadi bagian dari ekosistem pendidikan menengah yang melibatkan pemerintah daerah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan,” tambahnya.

Lalu Hadrian juga menyoroti pentingnya pengawasan pelaksanaan program agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program kementerian lain.

“Tujuan akhirnya bukan sekadar menyiapkan tenaga kerja untuk ke luar negeri, tapi membangun generasi muda yang berdaya saing dan membawa nama baik Indonesia di kancah internasional,” tegasnya.(faz/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 13 November 2025
30o
Kurs