Selasa, 11 November 2025

Badan Karantina Tegaskan Tak Ada Lagi Amplop untuk Urus Izin Ekspor

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Kemenkeu

Badan Karantina Indonesia (Barantin) menegaskan bahwa seluruh proses perizinan ekspor kini dilakukan secara non-tunai dan transparan, tanpa praktik pemberian amplop kepada petugas.

Sahat Manaor Panggabean mengatakan, langkah ini menjadi bagian dari komitmen Barantin membangun sistem pelayanan publik yang bersih, cepat, dan akuntabel. Menurutnya, sistem digital yang diterapkan membuat proses perizinan lebih efisien dan bebas pungutan liar.

“Tidak ada lagi layanan tunai atau amplop untuk pengurusan perizinan kepada petugas. Saya pastikan itu tidak ada,” tegas Sahat di Jakarta, Kamis (6/11/2025) dilansir Antara.

Ia menjelaskan, seluruh transaksi pembayaran yang dilakukan secara non-tunai, langsung masuk ke Kas Negara. Dengan sistem ini, pelaku usaha bisa mengurus izin karantina secara cepat dan transparan.

“Jika seluruh dokumen lengkap dan tidak ada kendala, kami pastikan dalam waktu beberapa jam sudah selesai,” ujarnya.

Menurut Sahat, rata-rata seluruh perizinan karantina kini dapat diselesaikan hanya dalam waktu enam jam, jauh lebih cepat dibanding sebelumnya yang bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Selain membenahi layanan perizinan, Barantin juga mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk tidak ragu menjadi eksportir.

“Kualitas produk Indonesia sudah diakui dunia. Kami siap bekerja sama untuk mengedukasi pelaku usaha melengkapi syarat yang diajukan negara tujuan,” kata Sahat.

Barantin, kata dia, berperan sebagai instrumen ekonomi (economic tools) yang mendukung peningkatan ekspor dan memperluas keberterimaan (acceptability) produk Indonesia di pasar global.

Nilai ekspor komoditas karantina dari Januari hingga Oktober 2025 pun tercatat mencapai Rp304,7 triliun. Capaian ini didorong oleh perluasan kerja sama internasional dan penandatanganan protokol karantina dengan sejumlah negara tujuan ekspor.

Untuk mempercepat proses ekspor, Barantin memperkuat sistem digitalisasi melalui Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology (BEST TRUST) yang terintegrasi dengan Indonesia National Single Window (INSW).

“Langkah ini diharapkan mampu menyederhanakan, mempercepat, dan meningkatkan transparansi layanan serta memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global,” kata Sahat.

Beberapa produk unggulan Indonesia yang diminati pasar dunia di antaranya sarang burung walet, buah manggis, mangga, hasil perikanan seperti tuna dan cakalang, rumput laut, kelapa sawit dan turunannya, serta kopi.

“Nilai ekspor dari produk-produk itu cukup besar dan terus meningkat,” tambahnya. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
25o
Kurs