Rabu, 12 November 2025

Paus Leo XIV Bertemu Presiden Palestina Bahas Situasi Gaza dan Solusi Dua Negara

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Paus Leo XIV (kiri) berjabat tangan dengan Mahmoud Abbas Presiden Palestina. Foto: Vatican News

Paus Leo XIV bertemu dengan Mahmoud Abbas Presiden Negara Palestina di Vatikan, pada Kamis (23/10/2025) pagi waktu setempat.

Melansir Vatican News, dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas situasi kemanusiaan di Gaza dan menekankan pentingnya memberikan bantuan segera bagi warga sipil yang terdampak konflik.

Pertemuan ini menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Paus Leo XIV dan Presiden Abbas, setelah sebelumnya mereka hanya berkomunikasi melalui sambungan telepon.

Melalui keterangan resmi Kantor Pers Takhta Suci (Holy See Press Office), pertemuan itu digambarkan berlangsung dengan suasana “hangat dan penuh keakraban”.

Selain membahas kondisi di Gaza, kedua pemimpin juga menyoroti pentingnya “mengakhiri konflik melalui solusi dua negara” (two-State solution).

Sehari sebelum pertemuan dengan Paus Leo XIV, Abbas terlebih dahulu berziarah ke Basilika Santa Maria Mayor untuk memberikan penghormatan di makam Paus Fransiskus.

Kunjungan itu menjadi agenda pertama Abbas setelah tiba di Roma pada, Rabu (5/11/2025) sore. Didampingi oleh Ibrahim Faltas, imam Fransiskan asal Mesir yang pernah menjabat Vikaris Custody of the Holy Land, Abbas Presiden menghabiskan sekitar 15 menit di makam Paus Fransiskus yang sederhana dari batu marmer putih bertuliskan “Franciscus”.

“Saya datang untuk melihat Paus Fransiskus karena saya tidak bisa melupakan apa yang telah beliau lakukan untuk Palestina dan rakyat Palestina. Saya juga tidak bisa melupakan bahwa beliau mengakui Palestina tanpa ada yang memintanya,” ujar Abbas kepada para jurnalis di tangga gereja.

Kunjungan Abbas Presiden ke Vatikan juga bertepatan dengan peringatan 10 tahun penandatanganan Perjanjian Komprehensif antara Takhta Suci dan Negara Palestina (Comprehensive Agreement between the Holy See and the State of Palestine) yang ditandatangani pada 26 Juni 2015.

Perjanjian tersebut menegaskan komitmen kedua pihak terhadap hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina serta mendukung solusi dua negara sebagai jalan damai. Dokumen itu juga menyoroti makna spiritual dan simbolis Yerusalem bagi umat Yahudi, Kristen, dan Muslim di seluruh dunia. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
24o
Kurs