Senat Amerika Serikat (AS) pada, Minggu (9/11/2025) waktu setempat, bergerak maju dalam upaya mengakhiri penutupan atau shutdown AS yang sudah berlangsung selama 40 hari dan membuat ratusan ribu pegawai federal tidak bekerja, bantuan pangan tertunda, hingga terganggunya penerbangan.
Dalam pemungutan suara prosedural, Senat memajukan RUU yang sebelumnya diloloskan Kongres AS untuk kemudian diamendemen. RUU tersebut akan mendanai kembali pemerintah hingga 30 Januari, serta menyertakan paket tiga RUU anggaran penuh untuk satu tahun.
Jika Senat meloloskan RUU hasil amandemen, rancangan itu harus kembali disetujui Kongres AS dan dikirimkan ke Donald Trump Presiden untuk ditandatangani. Proses tersebut bisa memakan waktu beberapa hari.
Melansir Reuters, kesepakatan itu dicapai setelah sejumlah Demokrat yang menolak garis partai setuju dengan tawaran Republik: dilakukan pemungutan suara pada Desember mengenai perpanjangan subsidi di bawah Affordable Care Act (ACA).
Subsidi tersebut membantu warga berpenghasilan rendah membayar asuransi kesehatan swasta dan akan berakhir akhir tahun ini, yang merupakan isu prioritas bagi Demokrat dalam perundingan anggaran.
Pemungutan suara untuk memajukan RUU itu lolos dengan margin 60–40, jumlah minimum untuk mengatasi filibuster di Senat.
“Sepertinya kita sangat dekat dengan berakhirnya shutdown,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih sebelum pemungutan suara dilakukan.
RUU tersebut juga berisi larangan pemecatan pegawai federal hingga 30 Januari, sebuah kemenangan bagi serikat pekerja dan sekutu mereka. Aturan ini menghentikan langkah Trump untuk mengurangi jumlah pegawai federal.
Berdasarkan data federal, sekitar 2,2 juta pegawai sipil bekerja untuk pemerintah pada awal masa jabatan kedua Trump. Tapi, diperkirakan sedikitnya 300 ribu pegawai akan meninggalkan pemerintahan tahun ini akibat upaya downsizing tersebut.
RUU ini juga memastikan adanya pembayaran gaji tertunggak bagi semua pegawai federal, termasuk militer, agen Patroli Perbatasan, dan pengatur lalu lintas udara.
Saat Senat kembali bersidang, Senin (10/11/2025) waktu setempat, para pemimpin Republik akan mengupayakan kesepakatan bipartisan agar proses persetujuan cepat dilakukan. Jika tidak tercapai, proses aturan Senat yang panjang dapat memperpanjang shutdown hingga akhir pekan mendatang.
“Itu pemungutan suara yang baik malam ini Semoga besok kita bisa menyusun pemungutan suara berikutnya. Tentu saja, itu membutuhkan kerja sama dan persetujuan,” kata John Thune Pemimpin Mayoritas Senat.
Kesepakatan pada Minggu tersebut dirundingkan oleh Maggie Hassan dan Jeanne Shaheen, Senator Demokrat dari New Hampshire, serta Angus King Senator independen asal Maine.
“Selama lebih dari sebulan saya tegaskan bahwa prioritas saya adalah membuka kembali pemerintah dan memperpanjang kredit pajak ACA. Ini adalah jalan terbaik untuk mencapai keduanya,” tulis Shaheen di X.
Namun, Chuck Schumer Pemimpin Minoritas Senat memilih menolak langkah itu. Banyak Demokrat lain pun tidak puas dengan perkembangan tersebut.
“Senator Schumer tidak lagi efektif dan harus diganti,” tulis Ro Khanna anggota Kongres AS di X menanggapi penolakan Schumer.
Adapun hari Minggu waktu setempat, menandai hari ke-40 shutdown yang terus mengganggu layanan publik, bantuan pangan, taman nasional, dan perjalanan. Kekurangan staf pengatur lalu lintas udara bahkan dikhawatirkan mengacaukan perjalanan pada libur Thanksgiving akhir bulan ini.
Thom Tillis Senator dari Partai Republik mengatakan tekanan akibat dampak shutdown membuat Senat bergerak mendekati kesepakatan. “Saat suhu turun dan tekanan atmosfer meningkat, tiba-tiba segalanya terlihat mulai menyatu,” ujarnya.
Jika pemerintah tetap tutup lebih lama, ekonomi AS berisiko tumbuh negatif pada kuartal keempat. Hal itu terutama terjadi bila kondisi perjalanan udara tidak kembali normal menjelang Thanksgiving, 27 November, menurut Kevin Hassett penasihat ekonomi Gedung Putih.
Di saat perundingan berlangsung, Trump kembali mendorong penghentian subsidi ACA dan menggantinya dengan pembayaran langsung kepada individu. Ia menyebut subsidi tersebut sebagai “keuntungan besar bagi perusahaan asuransi dan bencana bagi rakyat Amerika.”
Warga AS yang berbelanja paket asuransi Obamacare untuk 2026 diprediksi menghadapi kenaikan premi dua kali lipat secara rata-rata saat subsidi pandemi berakhir akhir tahun ini. Meski begitu, periode pendaftaran ACA masih berlangsung hingga 15 Januari, sehingga membuka ruang bagi Kongres untuk memperpanjang subsidi bagi tahun depan. (bil/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
