Sebanyak 20 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Surakarta melakukan kunjungan ke Radio Suara Surabaya, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan itu merupakan bagian dari mata kuliah studi ekskursi untuk memperluas wawasan mahasiswa terkait dunia penyiaran dan media.
Esfandani Peni Indreswari, Dosen pendamping, menjelaskan, kunjungan ke SS bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada praktik penyiaran di luar Kota Solo.
“Tujuan awal kami ingin membandingkan radio-radio di Solo dengan radio di kota lain, salah satunya Surabaya,” ujarnya.
Menurut Peni, Suara Surabaya dipilih karena menjadi salah satu radio yang paling lengkap dan aktif di berbagai platform.
“Suara Surabaya tidak hanya aktif di media konvensional, tetapi juga di media sosial dan internet. Selain itu, mereka tetap menjaga interaksi dengan pendengar secara aktif,” tambahnya.
Sementara itu, salah saeorang mahasiswa peserta, Talitha Eq Ganiswari mengaku kunjungan ke Suara Surabaya menjadi pengalaman baru yang berharga baginya.
“Karena di kampus kami lebih fokus ke jurnalistik dan PR, jadi broadcasting bukan bidang yang kami pelajari secara mendalam. Makanya kami ingin mencari pembelajaran baru lewat kunjungan ini,” tuturnya.
Talitha juga menyebut Suara Surabaya sebagai radio yang up-to-date dan memiliki kualitas siaran yang inspiratif. Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa mendapat kesempatan untuk mencoba siaran langsung bersama Emma Rachmawati penyiar SS.
“Deg-degan jelas ya, karena ini pertama kalinya kami siaran secara live. Tapi seru banget, rasanya seperti podcast tapi real action,” katanya antusias.

Melalui kunjungan ini, mahasiswa tidak hanya mempelajari teknis siaran, tetapi juga mengenal berbagai divisi di Suara Surabaya, mulai dari jurnalisme, media sosial, hingga pemasaran dan desain.
“Harapannya, kami bisa menambah pengetahuan tentang broadcasting dan mungkin ke depannya bisa magang di Suara Surabaya biar pengalaman kami lebih luas lagi,” ucap Talitha.
Dosen Esfandani menambahkan, pembelajaran dari kunjungan ini akan dijadikan bahan evaluasi dan pengembangan kurikulum di kampus agar mahasiswa dapat berkontribusi di dunia penyiaran.
“Harapannya, kami bisa mencetak mahasiswa yang siap berperan di dunia radio dan media,” pungkasnya.(mas/ham/rid)

NOW ON AIR SSFM 100
