Kelangkaan stok Pertamax series, khususnya Pertamax Turbo dilaporkan terjadi di sejumlah SPBU Kota Surabaya, Malang, dan Kediri dalam dua hingga tiga minggu terakhir.
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus membenarkan kelangkaan tersebut.
“Memang ini kami ucapkan dulu terima kasih atas kepercayaan masyarakat memilih Pertamax Series ya, baik Pertamax maupun Pertamax Turbo, angkanya meningkat 2-3 minggu belakangan ini. Dan tentunya ini kita coba antisipasi dengan memenuhi kebutuhan dengan permintaan tambahan-tambahan tersebut,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (16/11/2025).
Ahad menjelaskan bahwa lonjakan konsumsi terjadi merata di sejumlah wilayah. Pihaknya pun sedang mempersiapkan tambahan-tambahan kargo pengiriman, termasuk ke seluruh SPBU.
“Situasi yang sama juga terjadi di beberapa wilayah lain di Malang dan Kediri untuk produk Pertamax Turbo terutama,” jelasnya.
Menurutnya, SPBU biasanya meminta suplai ulang Pertamax Turbo setiap 2–3 hari. Namun beberapa minggu terakhir, permintaan datang lebih cepat.
“Frekuensi itu rata-rata bertambah lebih cepat. Animo masyarakat yang beralih atau meningkat konsumsi penggunaan Pertamax Turbo ini yang kita tangkap secara cepat,” kata Ahad.
Ahad kemudian memastikan pasokan BBM di depo Integrated Terminal Surabaya (Perak) dalam kondisi aman aman. Tapi, ada kendala lainnya yang menyebabkan kelangkaan, yaitu adanya pengaruh gangguan pengiriman stok akibat cuaca laut yang kurang bersahabat.
“Per hari ini, paling lambat nanti malam atau (Senin) dini hari nanti, sudah datang kiriman kargo lagi. Situasi kebetulan bersamaan dengan kondisi cuaca di lautan, bulan Oktober–November ini agak berisiko untuk pelayaran kapal-kapal logistik, termasuk BBM,” kata Ahad.
Ia menyebut jalur pelayaran kapal BBM memang memiliki standar keselamatan yang lebih ketat.
“Ada aspek safety yang lebih tinggi. Risiko untuk perjalanan lebih lambat karena cuaca di lautan yang enggak kelihatan dari daratan. Itu jadi pertimbangan kami pada saat merencanakan pengiriman kargo tambahan,” paparnya.
Dia menjelaskan, tambahan kargo yang telah disiapkan itu hingga 1.000 kilo liter (KL) untuk memulihkan stok. Pertamina juga menyiapkan pengiriman tambahan dalam waktu dekat. Ia memberi gambaran bahwa tambahan kargo itu cukup besar untuk mempercepat penyaluran ke SPBU.
“Kalau kita bayangin mobil tangki 5.000 liter, jadi kalau ketambahan suplai nanti bisa langsung kita segera kirimkan ke SPBU-SPBU di wilayah Jawa Timur,” lanjutnya.
Pertamina menargetkan pasokan kembali normal dalam 1–2 hari. “Paling cepat nanti malam atau besok atau 1–2 hari. Besok sudah terjadwal tapi tetap melihat titik-titik dengan kebutuhan tertinggi,” bebernya.
Demikian soal persiapan menghadapi potensi meningkatnya BBM jelang masa libur libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), dia memastikan Pertamina meningkatkan kesiapan pasokan.
“Kami antisipasi dengan penambahan-penambahan frekuensi kargo sampai frekuensi pengiriman. Bahkan untuk percepatan, terminal kami sudah beroperasi 24 jam,” jelasnya.
Pertamina juga membuka semua kanal pengaduan agar masyarakat bisa melaporkan kendala stok BBM. “Masyarakat bisa menyampaikan informasi ke Pertamina Call Center 135, itu jadi masukan kami untuk terus monitor,” ungkapnya.
Terkait Kasus BBM Sebelumnya
Saat disinggun soal fenomena motor brebet usai mengisi BBM jenis Pertalite, Ahad memastikan kalau seluruh laporan terkait insiden itu sudah ditangani semuanya.
“Alhamdulillah sudah 100 persen, laporan sebelumnya, yang mengeluhkan kendaraannya terkendala, sudah tertangani oleh bengkel rekomendasi kami,” pungkasnya. (bil/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
