Dyah Roro Esti Widya Putri Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI menyebut, usaha sektor food and beverage (F&B) dari Jawa Timur mencatatkan nilai ekspor mencapai 22 miliar Dollar AS hingga September 2025.
Hal itu diungkapkan Wamendag RI waktu melakukan kunjungan kerja ke Export Center, Surabaya. Roro Esti mengatakan, usaha produk makanan UMKM tersebut banyak diminati oleh orang-orang di kawasan ASEAN hingga Arab Saudi.
“Jadi, keripik-keripik itu ternyata banyak diminati oleh pasar yang ada di Saudi Arabia, di Asia secara keseluruhan juga, baik di kawasan ASEAN maupun di luar dari itu juga,” katanya, Selasa (18/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Roro Esti menjelaskan, Export Center merupakan wadah yang difasilitasi oleh Kemendag untuk membantu produk dalam negeri supaya menembus pasar global.
Selain terdapat di Surabaya, Export Center Kemendag telah memfasilitasi di kota-kota lain seperti di Makassar, Batam, hingga Balikpapan.
“Kami berharap dengan adanya ekspor center ini kita bisa menggenjot ekspor ke luar negeri,” tuturnya.
Tingginya minat pasar global terhadap produk lokal mendorong Kemendag untuk berkomitmen memperluas hubungan dagang dengan sejumlah negara.
Dyah Roro menyebut, produk F&B yang banyak diminati pasar global salah satunya adalah keripik produksi para pelaku UMKM asal Jatim.
“Kami juga melakukan bisnis matching secara rutin setiap hari, bahkan dengan perwakilan kita di 33 negara dalam bentuk ITPC atau atase perdagangan. Harapannya, ini bisa meningkatkan ekspor,” ungkapnya.
Selain itu, Wamendag juga mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menghasilkan produk lokal berkualitas supaya menembus pasar global.
“Kami berharap UMKM-UMKM yang kita beri dukungan ini, yang sudah kami filter agar mereka termasuk pelaku usaha yang mampu untuk ekspornya itu bisa steady,” tandasnya.(wld/lta/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
