Dinas Pendidikan Kota Surabaya meminta semua sekolah SD dan SMP negeri maupun swasta, menjemput siswa yang bolos.
Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya menyebut, upaya itu merupakan pelaksanaan dari program Rawan Putus Sekolah.
Ia menyatakan, beberapa orang tua empati dan mendukung program itu. Setiap sekolah juga berinovasi untuj menyemangati siswa sekolah.
“Alhamdulillah teman-teman guru saling bisa empati, home visit ke rumah (menjemput siswa yang bolos sekolah), nanti dimotivasi. Harapannya nanti anak-anak segera bisa kembali ke sekolah. Soalnya kalau lingkungannya terlalu lama di luar sekolah, mau kembali ke sekolah juga lama,” kata Yusuf pada Senin (24/11/2025).
Yusuf menjelaskan bahwa guru akan mendatangi rumah siswa yang tidak masuk maksimal dua hari.
“Kalau yang tidak izin satu, dua hari itu home visit. Soalnya kami kan tidak tahu ya anak-anak ini harus apa ini di luar, engko pas dia tidak izin (bolos), dia ke mana-mana. Tapi nanti teman-teman guru berkomunikasi dengan orang tua, tanya ke mana kok tidak masuk,” jelasnya.
Selain itu guru Bimbingan Konseling (BK) diminta meningkatkan layanan curhat siswa.
“Guru BK juga kita tingkatkan. Harapannya bisa mempertimbangkan curhat teman-teman, anak-anak kita (kenapa bolos),” ujarnya.
“Insyaallah sudah diterapkan ke semua sekolah, tapi pelaksanaannya tidak sama. Ada satgas di sekolah,” tandasnya. (lta/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
