Pemerintah Kota Surabaya terus menggenjot realisasi investasi untuk menutup sisa target Rp11 triliun hingga akhir 2025. Tahun ini, target keseluruhan tercatat Rp42,69 triliun, sementara capaian hingga triwulan III sudah mencapai Rp31,3 triliun.
“Untuk tahun ini target kita Rp42,69 triliun. Alhamdulillah triwulan III, kita sudah mendapat Rp31,3 triliun. Jadi, tinggal Rp11 triliun lagi, insyaallah bisa menutup untuk target investasi di Kota Surabaya,” kata Lasidi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Surabaya, Rabu (26/11/2025).
Khusus realisasi pada triwulan III atau periode Juli-September 2025, investasi yang masuk mencapai Rp9,185 triliun.
Rinciannya terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp8,4 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp784 miliar.
Ada tiga sektor penyumbang terbesar, yaitu sektor industri pengolahan Rp1,904 triliun. Kemudian sektor perdagangan besar dan eceran (reparasi mobil dan sepeda motor) dengan investasi Rp961 miliar, dan sektor real estate Rp826 miliar.
Tahun 2024 lalu, realisasi investasi tercatat mencapai Rp40,47 triliun melebihi target Rp39,94 triliun.
“Alhamdulillah mulai tahun 2020 sampai 2024, realisasi investasi kita tercapai. Tahun 2024 kita ditargetkan Rp39,94 triliun, alhamdulilah tembus ke Rp40,47 triliun,” ungkapnya.
Berdasarkan data DPMPTSP Kota Surabaya, realisasi investasi 2024 itu berasal dari PMDN Usaha Mikro Kecil (UMK) sebesar Rp9,1 triliun, PMDN Non-UMK Rp27,6 triliun, serta PMA Rp3,6 triliun.
“Investasi di Surabaya juga harus berdampak positif. Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) menginstruksikan agar kalau ada investasi masuk, harus dibantu. Tapi juga harus mensejahterakan warga, jangan sampai mengganggu warga,” tegas Lasidi.
Untuk mendukung kemudahan bagi calon pengusaha maupun investor, Pemkot Surabaya juga menyediakan Klinik Investasi sebagai pusat pendampingan bagi pelaku usaha.
“Jadi Klinik Investasi itu membantu pelaku usaha. Kalau misalkan ingin usaha bisa di situ, diajari mulai dari bagaimana proses berkas sampai selesai” jelas Lasidi. (lta/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
