Kamis, 27 November 2025

Menkeu: Ekonomi Makin Kuat Setelah Dana Rp200 Triliun Ditempatkan ke Perbankan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) Menteri Keuangan RI. Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan menyampaikan aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha terus menunjukkan penguatan. Ia menegaskan langkah pemerintah menempatkan Rp200 triliun dana negara ke perbankan telah menurunkan bunga kredit, membuat pembiayaan makin murah, dan langsung mengangkat konsumsi serta produksi.

“Kita berhasil membalik optimisme masyarakat terhadap perekonomian kita,” ujar Purbaya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (27/11/2025).

Menurutnya, mengalirnya dana itu ke masyarakat lewat kredit otomatis meningkatkan pergerakan ekonomi. Hal ini terlihat dari sejumlah indikator yang seluruhnya mengarah pada tren positif.

Ia menuturkan, sektor manufaktur kini berada pada level ekspansi melalui Purchasing Managers’ Index (PMI) di angka 51,2, yang berarti aktivitas produksi bergerak melebar. Penjualan sepeda motor pun menunjukkan percepatan dengan pertumbuhan 8,4 persen, yang artinya jika sebelumnya penjualan berada pada angka 100, kini menjadi sekitar 108 unit pada periode yang sama.

Keyakinan konsumen ikut menguat, ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen yang mencapai 133,2, naik seiring optimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun masa depan.

Purbaya juga menyebut pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 5,04 persen, didorong konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,89 persen dan investasi (PMTB) yang ikut meningkat 5,04 persen.

Menurutnya, angka tersebut mencerminkan pelaku usaha kembali optimistis menanam modal.

Di sisi belanja negara, pemerintah mulai kembali mendorong percepatan realisasi. Setelah pada kuartal pertama sempat terkontraksi 1,37 persen dan kuartal kedua 3,33 persen, konsumsi pemerintah kini justru tumbuh 5,49 persen, yang berarti ada perbaikan hampir 8,8 persen dari titik terendah sebelumnya.

Sementara itu, sebagian besar sektor produksi mencatatkan pertumbuhan positif. Purbaya mencontohkan sektor manufaktur yang meningkat 5,54 persen, perdagangan 5,49 persen, transportasi 8,62 persen, dan informasi-komunikasi 9,65 persen. Pertanian juga tumbuh positif, yang menurutnya penting untuk kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

“Di triwulan awal serapan lambat sehingga ikut memperlambat ekonomi kita. Tahun depan kita cegah belanja pemerintah terlambat supaya ekonomi tetap kuat,” jelasnya.

Purbaya menyebut bahwa kombinasi konsumsi yang solid, investasi yang terjaga, dan ekspor yang meningkat menjadi dorongan utama penguatan ekonomi nasional.(faz/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 27 November 2025
30o
Kurs