Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara mengintensifkan pencarian korban yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.
“Proses pencarian menjadi prioritas utama seluruh tim SAR di lokasi,” ujar Kombes Pol Ferry Walintukan Kepala Bidang Humas Polda Sumut di Medan, seperti dilaporkan Antara, Jumat (28/11/2025).
Ferry mengatakan tim SAR gabungan itu terdiri dari Satuan Brimob Polda Sumut, polres jajaran, Basarnas, TNI, BPBD, relawan, serta warga lokal yang bekerja siang dan malam untuk menyisir sungai, lereng bukit, dan pemukiman yang tertimbun material longsor.
Lebih lanjut, tim gabungan itu menggunakan perahu karet, alat berat, hingga jalur alternatif melalui perkampungan digunakan demi mencapai lokasi-lokasi yang bahkan tidak bisa dijangkau kendaraan.
Ia mengatakan upaya kemanusiaan itu menghadapi kendala terbesar di antaranya akses menuju lokasi karena longsor di beberapa ruas utama membuat jalur bantuan fisik dan mobilisasi personel tertahan seperti di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Polda Sumut mencatat saat ini, sebanyak 367 titik bencana tersebar di 20 wilayah Polres, 62 orang meninggal dunia, puluhan luka-luka, serta 65 orang yang hingga kini masih hilang.
Derasnya hujan memicu banjir bandang hingga longsor yang merusak jembatan, menghambat akses jalan, dan menyebabkan ribuan warga harus mengungsi. Pemerintah Provinsi Sumut juga telah menetapkan status tanggap darurat untuk mempercepat penanganan.
“Kami dari kepolisian daerah Sumatera Utara turut berduka cita, dan kami tetap melakukan upaya untuk dapat melakukan evakuasi terhadap korban-korban di sana,” tuturnya.(ant/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
