Jumat, 28 November 2025

Ketua Komisi VIII Duga Banjir Bandang di Sumatera Dipicu Perambahan Hutan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Marwan Dasopang (kemeja putih) Ketua Komisi VIII saat meninjau salah satu titik pengungsian di Kabupaten Deli Serdang. Foto: istimewa

Marwan Dasopang Ketua Komisi VIII DPR RI menduga banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, terutama Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Tapanuli Tengah (Tapteng), tidak semata disebabkan oleh curah hujan tinggi. Ia menilai maraknya perambahan hutan oleh oknum tertentu menjadi faktor yang memperparah bencana tersebut.

Kecurigaan itu ia sampaikan saat meninjau salah satu titik pengungsian di Kabupaten Deli Serdang, seperti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/11/2025).

Marwan mengatakan banyaknya kayu gelondongan yang terbawa arus saat banjir bandang menjadi indikasi kuat adanya aktivitas ilegal di kawasan hulu sungai.

“Faktanya, ketika banjir bandang terjadi di Tapteng dan Tapsel, kita melihat banyak kayu gelondongan terseret arus. Itu artinya ada perambahan hutan di hulu yang memicu banjir bandang,” ujar politisi PKB tersebut.

Marwan meminta pemerintah bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk menyelidiki dugaan perambahan hutan tersebut. Namun ia menegaskan langkah itu bisa dilakukan setelah penanganan darurat bagi warga terdampak selesai dilakukan.

Menurutnya, praktik perambahan hutan tidak boleh dianggap remeh karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Bencana kali ini menyebabkan tanah longsor, jalan dan jembatan terputus, hingga rumah warga rusak berat.

“Kalau dibiarkan, kejadian seperti ini akan terus berulang. Pemerintah dan aparat harus mengusut tuntas perambahan hutan di Sumut,” tegasnya.

Marwan juga mengajak masyarakat yang kini berada di titik-titik pengungsian untuk tetap tabah. Dia memastikan pemerintah terus bekerja membuka akses jalan serta mempercepat distribusi bantuan yang sempat tersendat akibat infrastruktur rusak.

“Keluarga korban, termasuk yang kehilangan anggota keluarga, kami ikut berduka. Untuk para pengungsi, tetap semangat dan sabar. Pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat menghadapi ini sendirian,” kata Marwan.

Ia menambahkan bahwa tingginya curah hujan masih menjadi tantangan tambahan dalam penanganan bencana. Karena itu, ia meminta seluruh pihak tetap waspada dan saling membantu.(faz/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 28 November 2025
28o
Kurs