Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bencana hidrometeorologi banjir dan longsor di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dengan kondisi parah terjadi di empat daerah.
Letjend TNI Suharyanto Kepala BNPB menyebut, empat daerah dengan dampak kerusakan parah itu antara lain, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kota Solok, dan Kota Padang.
“Yang agak parah memang di Sumatera Barat itu ada dua yaitu di Padang Pariaman, Tanah Datar, Kota Solok dan di Kota Padang. Itu yang kelihatannya agak menonjol,” kata Suharyanto dalam konferensi pers penangana bencana di Sumatera, Jumat (28/11/2025) malam.
Kepala BNPB itu menyebut bencana hidrometeorologi juga terjadi di wilayah lain di Sumbar, namun tidak sampai menimbulkan kerusakan parah dan tidak membutuhkan titik pengungsian.
“Tapi yang di kabupaten/kota lain juga ada bencana meskipun tidak terdapat pengungsian yang banyak maupun korban jiwa yang masif,” ucapnya.
Sementara itu jumlah pengungsi terbanyak di wilayah Sumbar terjadi di Kabupaten Padang Pariaman yang mencapai 3.000 KK.
“Dari 3.900 KK ini yang banyak pengungsi adalah di Padang Pariaman itu sekitar 3.000 an lebih dan di Kota Solok 600 an KK. Yang lainnya ada di berberapa pulau dan beberapa titik,” tuturnya.
BNPB mencatat, dampak peristiwa yang melanda wilayah Sumbar ini menimbulkan 23 korban meninggal dan 4 korban luka. Sedangkan, 12 korban masih dalam pencarian lantaran banjir dan longsor. Suharyanto menyebut, data korban berpotensi ada penambahan sebab sejumlah wilayah belum bisa diaksesk Tim SAR Gabungan.(wld/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
