Senin, 1 Desember 2025

Marc Marquez Akui Era Penurunan Akan Datang Meski Masih Dominan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Gelar juara dunia MotoGP ketujuh Marc Marquez dan yang kesembilan secara keseluruhan, membuatnya menyamai Valentino Rossi. Foto: Crash

Marc Marquez menegaskan dirinya tidak ingin terjebak dalam obsesi statistik karier meski menyadari masa penurunan performa lambat laun akan tiba. Namun, dominasi pebalap Ducati berusia 32 tahun itu di MotoGP 2025 menunjukkan bahwa momennya masih sangat kuat.

Marquez tampil luar biasa sepanjang musim dengan meraih sebelas kemenangan grand prix dan 14 sprint, mengamankan gelar dunia ketujuhnya. Ia memastikan titel tersebut lima putaran sebelum musim berakhir, didorong rangkaian tujuh akhir pekan beruntun yang masing-masing memberinya 37 poin—dari Aragon hingga Hungaria.

Gelar itu menjadi yang pertama sejak 2019 dan yang pertama setelah cedera lengan serius pada 2020. Meski kemudian absen di empat seri terakhir akibat cedera lain, Marquez tetap menutup musim dengan keunggulan 78 poin, sementara pesaing terdekatnya di kubu GP25 tertinggal 257 poin.

Pada awal musim 2025, Marquez sempat menjagokan Pecco Bagnaia sebagai favorit utama gelar. Namun setelah tampil jauh lebih kuat dari perkiraan, ia mengubah pandangannya untuk 2026. Walau begitu, ia mengakui performanya suatu saat tidak lagi sekuat sekarang.

“Di 2025 saya mengikuti jalur yang benar-benar saya rasakan,” ujar Marquez dilansir dari Crash. “Sejak awal Pecco adalah favorit. Saya baru menyadari tahun ini bisa menjadi musim besar ketika tampil baik di Qatar—di sirkuit yang sebenarnya tidak cocok bagi saya.”

Menurutnya, musim depan kembali akan menjadi pertarungan serius. “Untuk 2026, waktunya berjuang merebut gelar lagi. Apa pun yang terjadi, kita lihat saja nanti. Target saya adalah pulih 100 persen pada pekan pertama Maret.”

Soal rekor, Marquez menolak memburu angka. “Saya tidak ingin terobsesi dengan catatan ‘12+1’ milik Angel Nieto. Itu masih sangat jauh. Kami jalani semuanya langkah demi langkah.”

Ia menegaskan ambisi utamanya sudah tercapai—kembali menang setelah periode sulit—tetapi juga menyadari bahwa persaingan akan semakin ketat. “Begitulah hidup. Masa sulit akan datang, dan para pebalap muda akan terus menekan.” (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 1 Desember 2025
27o
Kurs