Puan Maharani Ketua DPR RI menerima kunjungan H.E. Wang Huning Ketua Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Dalam pertemuan bilateral itu, Puan menyinggung kondisi bencana banjir dan longsor yang tengah melanda Indonesia serta sejumlah isu geopolitik dunia.
Setibanya di Gedung Nusantara, Wang Huning langsung disambut Puan beserta jajaran Anggota DPR RI. Setelah penandatanganan piagam kehadiran, keduanya melaksanakan pertemuan bilateral selama kurang lebih 30 menit.
“Yang Mulia H.E. Wang Huning, selamat datang di DPR RI. Saya sangat gembira dapat bertemu kembali, sejak pertemuan kita di Beijing tahun lalu,” ujar Puan membuka pertemuan.
Selanjutnya, Puan menyampaikan apresiasi atas komitmen Tiongkok memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia. Dia menilai hubungan kedua negara yang telah terjalin selama 75 tahun semakin kokoh melalui berbagai kerja sama dan dialog tingkat tinggi.
“Kunjungan Yang Mulia adalah cermin komitmen Tiongkok untuk terus mengembangkan kerja sama strategis dengan Indonesia. Kami di DPR RI juga memiliki komitmen yang sama,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Puan menegaskan bahwa krisis iklim kini berada pada titik kritis. Dia menyebut banjir dan longsor yang saat ini terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya sebagai bukti nyata perlunya kerja sama lebih serius.
“Krisis iklim sudah pada tahap yang sangat mengkhawatirkan. Banjir dan longsor melanda berbagai wilayah di Indonesia. Semua negara perlu lebih serius mengimplementasikan komitmen bersama agar dampak krisis iklim tidak makin meluas,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Puan juga menyinggung konflik geopolitik di Timur Tengah, Semenanjung Korea, perang Rusia–Ukraina, dan tensi global lainnya. Ia menekankan bahwa solusi damai hanya dapat dicapai melalui kolaborasi internasional.
“Kami yakin solusi damai yang permanen hanya dapat terwujud melalui kerja sama internasional,” tegasnya, sembari menyoroti peran penting Tiongkok sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Puan menegaskan Indonesia siap meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok dalam agenda perdamaian global, termasuk untuk menghentikan genosida di Palestina dan mendorong solusi dua negara.
Dalam bidang ekonomi, Puan mengapresiasi hubungan dagang dan investasi Indonesia Tiongkok yang terus menunjukkan pertumbuhan. Nilai perdagangan kedua negara pada 2024 mencapai USD 147,8 miliar, sedangkan investasi Tiongkok menembus USD 8,2 miliar.
Dia juga menyinggung sejumlah kerja sama yang sudah disepakati, seperti transaksi mata uang lokal dan pengembangan industri strategis.
“Saya berharap Indonesia dan Tiongkok dapat terus membangun kerja sama yang konstruktif untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan kedua negara,” ujar Puan.
Ketua DPR menyebut kerja sama di sektor energi hijau, infrastruktur, industri manufaktur, dan ekonomi digital sebagai area yang paling prospektif. Puan memastikan DPR RI akan terus mengawal efektivitas implementasi kesepakatan bilateral tersebut.
Di bidang hubungan masyarakat, Puan menegaskan pentingnya penguatan pertukaran budaya, pendidikan, dan bahasa antara kedua negara. Ia berharap semakin banyak beasiswa, pertukaran pelajar, hingga kerja sama pusat studi budaya didorong secara aktif.
“Kerja sama antar masyarakat adalah fondasi suksesnya kemitraan Indonesia dan Tiongkok,” kata Puan.
Puan juga menilai sektor pariwisata kedua negara memiliki potensi besar untuk saling melengkapi dan mempererat hubungan kedua bangsa.
Di penghujung pertemuan, Puan menyampaikan apresiasi atas kunjungan Wang Huning ke Indonesia.
“Saya sangat berterima kasih atas diskusi yang produktif ini. Semoga persahabatan Indonesia dan Tiongkok semakin erat ke depan,” tutup Puan.(faz/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
