Kejuaraan Pencak Silat Piala KONI Surabaya 2025 resmi digelar dengan jumlah peserta mencapai 1.535 atlet. Ajang ini menjadi momentum penting bagi IPSI Kota Surabaya dalam menyiapkan bibit unggul menuju berbagai kompetisi tingkat daerah maupun nasional.
Bambang Haryo Soekartono Ketua IPSI Kota Surabaya menegaskan bahwa turnamen ini sekaligus menjadi seleksi awal menghadapi Popda 2026, Porprov 2027, hingga PON 2028. Selain itu, kejuaraan ini juga menjadi gerbang awal bagi pesilat muda untuk menaiki tangga menuju prestasi kelas dunia.
“Hari ini kami melakukan seleksi untuk Popda, Porprov, dan PON mendatang. Kita harus bangga karena Surabaya melahirkan banyak juara dunia, salah satunya Mbak Sarah Tria Monita dan Mas Amri Rusdana,” ujarnya pada Jumat (12/12/2025).
Bambang berharap kejuaraan Piala KONI Surabaya mampu menjadi wadah lahirnya pesilat berprestasi. Ia menegaskan bahwa pencak silat Surabaya telah menunjukkan kekuatan stabil, termasuk saat menjadi juara umum Porprov 2025 di Malang Raya.
Gelar tersebut menandai sembilan kali berturut-turut pencak silat Surabaya menjadi yang terbaik di ajang Porprov.
Pada Porprov 2027 yang akan berlangsung di Kota Pahlawan, target lebih tinggi telah dipatok. “Surabaya harus menjadi juara umum di Porprov 2027,” tegas anggota DPR RI tersebut.
Dukungan juga datang dari Arderio Hukom Ketua KONI Surabaya yang optimistis terhadap potensi besar para pesilat muda di kejuaraan ini. “Dari 1.500 atlet yang bertanding, saya yakin akan ada yang mampu membanggakan Indonesia,” katanya.
Arderio menambahkan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi bagian dari budaya bangsa. “Silat memiliki masa depan dan bisa membanggakan keluarga. Dengan banyaknya kompetisi dan keguyuban keluarga besar IPSI, semoga lahir juara dunia berikutnya,” ujarnya. (saf/ris/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
