Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP B) B Sidoarjo memusnahkan 9,3 juta rokok ilegal yang membuat negara rugi sekitar Rp9 miliar lebih.
Kegiatan pemusnahan tersebut berlangsung secara simbolis di halaman Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Timur I di Sidoarjo pada, Kamis (18/12/2025).
Untung Basuki Kakanwil DJBC Jatim I menjelaskan, kegiatan pemusnahan sepenuhnya akan berlangsung di perusahaan pihak ketiga menggunakan mesin incinerator suhu tinggi untuk memastikan rokok ilegal tersebut rusak dan tidak memiliki nilai ekonomi.
Barang yang dimusnahkan mulai dari rokok tanpa pita cukai, rokok menggunakan pita cukai palsu, maupun pita cukai tidak sesuai peruntukannya sebagaimana diatur dalam UU Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai.
Untung menyebut peredaran rokok ilegal berdampak terhadap berbagai sektor, mulai dari penerimaan negara yang berkurang hingga ketidakadilan kompetisi dengan industri rokok bercukai.
“Sehingga pengawasannya menjadi penting. Oleh karena itu terhadap rokok ilegal mari kita bersama-sama kita perangi karena dampaknya terhadap penerima negara, kemudian terhadap perdagangan di dalam negeri juga ya,” ujarnya.

Sementara itu sepanjang 2025, Bea Cukai Sidoarjo total sudah memusnahkan 63,6 juta batang rokok ilegal dengan potensi kerugian negara ditaksir mencapai Rp56,7 miliar.
Pada kesempatan yang sama Rudy Hery Kurniawan Kepala KPPBC TMP B Sidoarjo menegaskan pihaknya juga gencar melakukan penegakan hukum.
Sepanjang 2025, tercatat 12 perkara penyidikan rokok ilegal telah dilakukan. Salah satunya penangkapan tersangka inisial ODS di kawasan Babatan Wiyung, Surabaya dengan barang bukti 134 ribu batang rokok ilegal.
”Dari tersangka ODS kami amankan barang bukti 134 ribu batang rokok ilegal,” katanya.
Selain itu, Rudy menyebut Provinsi Jatim yang memiliki keunggulan tembakau menjadi salah satu wilayah dengan tipe produksi rokok ilegal mulai dari Surabaya hingga Malang. Untuk itu pihaknya terus berkomitmen menggencarkan pengawasan dengan menggandeng sejumlah pihak terkait.
“Produksi karena memang keunggulan Jawa Timur adalah tembakau. Semua ada pabrik di sana,” tandasnya.(wld/bil/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
