Senin, 22 Desember 2025

Pemprov Jatim Menyemai Awan hingga 30 Kali untuk Mitigasi Bencana Puncak Musim Hujan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat meninjau Posko OMC di Lanudal Juanda. Foto: Humas Pemprov Jatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur ( Pemprov Jatim) telah melakukan 30 kali sortie atau menerbangkan pesawat untuk penyemaian awan dalam operasi modifikasi cuaca (OMC) guna memitigasi bencana hidrometeorologi di wilayah rawan.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim memastikan langkah mitigasi bencana hidrometeorologi di Jatim sudah berjalan optimal, seiring memasuki periode puncak musim hujan.

Selama 17 hari masa OMC yang telah berjalan, Pemprov melalui BPBD Jatim berkolaborasi dengan Lanudal Juanda, BMKG, serta PT Milan Pillery selaku operator modifikasi cuaca.

“BMKG menyampaikan bahwa puncak hujan di Bulan Desember adalah 20 persen. Sedangkan puncaknya puncak ada di Bulan Januari yang mencapai 58 persen dan di Februari 22 persen,” kata Khofifah dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Sebagai informasi, OMC bertujuan untuk membantu supaya hujan turun lebih teratur dan merata terutama di wilayah rawan seperti bagian Selatan Jatim seperti Pacitan hingga Banyuwangi sesuai hasil prakiraan BMKG.

Selain itu OMC menggunakan bahan ramah lingkungan yang disemai melalui pesawat khusus, untuk membantu pembesaran butiran air di awan sehingga hujan dapat terdistribusi lebih baik.

Hingga 20 Desember 2025, total penerbangan OMC mencapai 30 sortie dengan penggunaan bahan semai sebanyak 14.000 kilogram kalsium oksida (CaO) dan 16.000 kilogram natrium klorida (NaCl), Tootal jam terbangnya mencapai 62 jam 24 menit.

Selain mitigasi melalui OMC, Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan berperan aktif dalam mitigasi mandiri di lingkungan masing-masing.

“Mari kita lakukan kewaspadaan bersama semaksimal mungkin untuk menghindari hal-hal yang membahayakan,” tuturnya.

Gubernur Jatim itu juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah ke sungai, membersihkan saluran air, serta menghindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan disertai angin kencang.

“Hal-hal seperti ini saya rasa bisa kita akses informasi dari berbagai platform agar kehidupan kita aman dan selamat,” tandasnya.(wld/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 22 Desember 2025
28o
Kurs